Brussel, Gatra.com - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Kamis bahwa pasukan pro-Rusia di wilayah Donbass timur, telah menembaki sekolah taman kanak-kanak dan ini merupakan "provokasi besar."
“Penting bagi para diplomat dan OSCE untuk tetap tinggal, kegiatan pemantauan mereka merupakan pencegah tambahan. Kami membutuhkan mekanisme yang efektif untuk merekam semua pelanggaran gencatan senjata,” kata Zelenskiy di Twitter, dikutip Reuters, Kamis (17/2).
Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan pada hari Kamis bahwa NATO masih merasa khawatir Rusia mencoba membuat dalih untuk melakukan invasi di Ukraina. Ia mengomentari laporan penembakan melintasi garis gencatan senjata di wilayah Ukraina timur Donbass.
"Kami prihatin bahwa Rusia sedang mencoba untuk membuat dalih serangan bersenjata terhadap Ukraina, masih belum ada kejelasan, tidak ada kepastian tentang niat Rusia," kata Stoltenberg kepada wartawan setelah pertemuan dua hari menteri pertahanan NATO di markas aliansi. di Brussel.
Di London, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan pada hari Kamis bahwa pemerintah Rusia berusaha untuk mengarang dalih untuk menyerang Ukraina, dengan laporan dugaan aktivitas abnormal oleh pasukan Ukraina.
Separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur menuduh pasukan pemerintah pada Kamis melepaskan tembakan ke wilayah mereka empat kali dalam 24 jam terakhir, dan mengatakan mereka mencoba memastikan apakah ada orang yang terluka atau terbunuh.
“Laporan tentang dugaan aktivitas militer abnormal oleh Ukraina di Donbas adalah upaya terang-terangan oleh pemerintah Rusia untuk mengarang dalih agar invasi. Ini langsung dari buku pedoman Kremlin," kata Truss di Twitter. Ia menambahkan bahwa Inggris akan "terus menyerukan kampanye disinformasi Rusia."
Presiden Vladimir Putin mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia tidak menginginkan perang di Eropa.