Karanganyar, Gatra.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMAN 1 dan SMAN 2 Karanganyar dihentikan sampai batas waktu belum ditentukan. Guru dan siswa di sekolah tersebut terpapar corona.
PTM diganti pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk semua rombongan belajar. Ditengarai, mereka yang terpapar merupakan alur tracing alias kontak erat di sekolah. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) belum mengonfirmasi adanya klaster PTM sekolah di dua SMA negeri tersebut. Namun dengan PTM yang dihentikan total, tingkat penyebarannya diduga masif.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 6 Jawa Tengah, Sunarno, mengatakan, tracing terus dilakukan terhadap kontak erat. Awalnya, hanya seorang guru dan seorang murid yang terpapar di masing-masing sekolah itu.
"Sementara PJJ dulu sambil menanti hasil tracing. Sekolah juga sedang disemprot disinfektan," katanya, Kamis (17/2).
Ratusan peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan di dua sekolah itu mengawali PTM sejak awal semester. Satgas di sekolah ditegur akibat adanya penularan di lingkungan sekolah.
Temuan kasus positif corona di lingkungan sekolah di Karanganyar yang berada bawah naungan Dinas Pendidikan Provisin Jawa Tengah baru ditemukan di dua sekolah tersebut.
Dinas Pendidikan berulang kali mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan agar temuan kasus corona bisa diminimalisir. Jangan sampai ditemukan klaster sekolah. Pihak dinas mengingatkan pentingnya menggunakan masker saat PTM berjalan.
"Jangan pernah melepas masker di sekolah. Kami sudah wanti-wanti itu ke guru. Kalau sudah ditemukan kasus maka digelar PJJ," katanya.
Hingga saat ini, PTM di seluruh sekolah di Karanganyar masih berlangsung. PJJ ditempuh hanya di sekolah yang terdapat kasus penularan corona.