Home Sumbagteng Realisasi Investasi Melejit, MFA-Bakhtiar Terima Penghargaan

Realisasi Investasi Melejit, MFA-Bakhtiar Terima Penghargaan

Batanghari, Gatra.com - Tangan dingin pasangan Bupati Muhammad Fadhil Arief (MFA) dan Wakil Bupati Batanghari Bakhtiar terus meraih prestasi tingkat nasional.

Teranyar adalah penghargaan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, atas capaian realisasi investasi tertinggi 2021.

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia memberikan penghargaan kepada Bupati Fadhil Arief dan kepala daerah lainnya melalui zoom meeting sekira pukul 3 sore kemarin. 

Jumlah realisasi investasi Kabupaten Batanghari tahun lalu sebesar Rp 1,087 triliun. Rinciannya adalah penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 1,079 triliun dan penamaan modal asing (PMA) Rp 8,084 miliar.

"Realisasi investasi daerah ini tahun 2021 mengalami peningkatan dibanding tahun 2020 sebesar Rp521 miliar. Target nasional untuk Batanghari Rp 175 miliar. Persentase capaian total 298 persen," kata Fadhil Arief.

Sedangkan target investasi tahun lalu Rp 350 miliar, namun realisasi investasi mencapai angka Rp 1,87 triliun atau meningkat 311 persen. Kalau realisasi PMA dan PMDN, kata Fadhil, paling tinggi Kecamatan Mersam.

"Dari sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan dengan nilai investasi Rp 503,003 miliar lebih," ucap Ketua DPW PPP Jambi.

Kecamatan Bajubang PMDN mencapai angka Rp 29,255 miliar lebih, Kecamatan Batin XXIV PMDN mencapai angka Rp 115,778 miliar lebih, Kecamatan Muara Tembesi PMDN mencapai angka Rp 3,551 miliar lebih.

"Kecamatan Maro Sebo Ulu PMA mencapai angka Rp 6,451 miliar lebih dan PMDN mencapai angka Rp 234,631 miliar lebih, Kecamatan Muara Bulian PMA mencapai angka Rp 218,253 juta dan PMDN mencapai angka Rp92,834 miliar lebih," ucapnya.

Selanjutnya realisasi PMA Kecamatan Pemayung mencapai angka Rp 1,414 miliar lebih dan PMDN mencapai angka Rp 100,499 miliar lebih. Sedangkan Kecamatan Maro Sebo Ilir nol nilai investasi.

"Tahun lalu sektor penanaman modal di Batanghari berasal dari tanaman pangan, perkebunan dan peternakan, pertambangan, industri makanan, industri kayu, industri karet dan plastik," kata penggila sepak bola.

Sektor berikutnya, kata Fadhil adalah industri mineral non logam, industri lainnya, konstruksi, perdagangan dan reparasi, transportasi, gudang dan telekomunikasi, hotel dan restoran serta jasa lainnya.

Ada perubahan yang telah kita buat, bahwa kita bisa mendegradasi dampak Pilkada serentak yang sebelumnya terjadi di Batanghari dengan adanya pergusuran kebijakan-kebijakan sebelumnya," ujar Ketua Asprov PSSI Jambi.

Mantan tauke dukuh kelahiran Desa Terusan berujar tahun ini akan memaksimalkan data potensi yang belum utuh pada tahun lalu. Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sedang membuat studi potensi daerah supaya bisa terekspose keluar. 

"Investor-investor yang berada di luar sana bisa mengetahui apa yang bisa dilakukan di daerah ini. Kemudahan perizinan tentu terus kita kembangkan, karena selama ini sudah cukup mudah. Tapi stabilitas politik, stabilitas kesehatan, keamanan dan ketertiban tetap harus kita pertahankan kalau perlu ditingkatkan," ucapnya.

Harapan besar suami Zulva ini yakni nilai investasi paling tidak sama dengan nilai APBD. Idealnya begitu, sehingga mempunyai kekuatan sama untuk menggerakan ekonomi Kabupaten Batanghari.

"Potensinya digali semaksimal mungkin sehingga bisa diketahui dan di publis kepada dunia luar. Orang berinvestasi mengharapkan keuntungan. Potensi yang ada dikelola, sehingga mereka bisa berusaha di Batanghari dan warga dapat nikmat dari investasi tersebut," ucapnya optimis.
 

1150