Home Regional DPPKBP3A Sukoharjo: 594 Kasus Stunting, Terbanyak di Polokarto

DPPKBP3A Sukoharjo: 594 Kasus Stunting, Terbanyak di Polokarto

Sukoharjo, Gatra.com - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo, mencatat ada 594 kasus stunting atau gagal tumbuh kembang anak, akibat kekurangan gizi kronis. 

Dari data tersebut tercatat kasus paling banyak ditemukan di Kecamatan Polokarto, yakni ada 10 desa dengan jumlah anak stunting cukup besar.

“Di Kecamatan Polokarto yang terdapat stunting ada di 10 desa,” kata Kepala DPPKBP3A Sukoharjo, Proboningsih Dwidanarti, Kamis (17/2). 

Sementara itu jika dilihat dari sebaran kasus stunting di 20 desa se-Kabupaten Sukoharjo, kasus stunting terbanyak ada di Desa Mancasan, Kecamatan Baki yang mencapai 71 kasus. 

Kemudian Kelurahan Bulakrejo, Kecamatan Sukoharjo 60 kasus, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto 54 kasus, Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol 37 kasus, Desa Mertan, Kecamatan Bendosari 36 kasus, Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo 36 kasus, dan Desa Cabeyan, Kecamatan Bendosari 30 kasus.

Menurut Probo, banyak faktor yang menyebabkan stunting, diantaranya kebersihan, sanitasi dan karena sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi, sehingga menyebabkan buah hatinya turut kekurangan nutrisi. Selain itu, rendahnya asupan vitamin dan mineral yang dikonsumsi ibu juga bisa ikut memengaruhi kondisi malnutrisi janin.

“Ini kita turunkan tim pendamping untuk mendampingi tiga komponen, catin, ibu hamil dan ibu baduta,” ujar Probo. 

Dalam upaya menekan kasus stunting itulah Pemkab Sukoharjo telah mengukuhkan Bunda Generasi Berencana (Genre) dan juga menobatkan Duta Penurunan Stunting. 

Diharapkan, pengukuhan dan penobatan tersebut dapat meningkatkan peran dan partisipasi aktif Bunda Genre dalam upaya peningkatan sumber daya manusia berkualitas untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045 dengan program penurunan stunting.

445