Jakarta, Gatra.com- Menyikapi makin melonjaknya kasus Covid 1 di Indonesia, Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Perlindungan Masyarakat mengadakan rapat koordinasi pemetaan data dan asistensi peningkatan peran satgas Linmas dan anggota Satlinmas dalam penanganan Covid 19 di kelurahan. Acara ini dilaksanakan secara Hybrid di Hotel Millenium Jakarta Pusat pada 15-16 Februari 2022 dan di hadiri oleh Para pejabat Direktorat Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat serta peserta dari 34 Provinsi di Indonesia.
Direktur Polisi Pamong Praja dan Linmas, Bernhard E Rondonuwu mengatakan bahwa Data Agregat yang dimiliki oleh Kementerian Dalam Negeri saat ini jumlah satlinmas ada sebanyak sekitar 1,3 juta orang. Dalam jumlah tersebut, data terakhir pada tanggal 1 Desember 2021 yang sudah mendaftar ke dalam aplikasi SIM Linmas (Sistem Informasi Linmas) adalah sebanyak 7.294 anggota Satlinmas.
"Data personil yang dibutuhkan pemetaan oleh Kementerian Dalam Negeri tersebut akan digunakan sebagai Big Data Kementerian Dalam Negeri," kata Bernhard dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/2).
Bernhard menyebut anggota Satlinmas harus memiliki ciri khas tugas dan fungsi Satlinmas. Ciri khas yang dimaksud seperti tugas dan fungsi yang merupakan hal tidak dapat dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
"Hal ini dapat dijadikan sebagai dasar yang menentukan Linmas sebagai OPD yang dapat dijadikan prioritas untuk penganggaran," ungkap Bernhard.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyiah menambahkan bahwa kasus aktif bertambah 57.049 orang menjadi 4.901.328. Sedangkan pasien sembuh bertambah 26.747 menjadi 4.349.848. Adapun yang meninggal bertambah 134 orang menjadi 145.455 orang.
"Melihat data diatas laju penambahan covid-19 varian omicron sangat cepat hal ini dikarenakan cakupan vaksinasi yang masih rendah. Dari 100 orang yang diperiksa terdapat 40 orang yang positif," papa Dewi.
Ia pun mengingatkan pentingnya peran vaksinasi. "Oleh karena itu kita harus menggencarkan proses vaksinasi serta mengurangi mobilitas nasional dan domestik untuk menekan laju pertambahan kasus keterpaparan covid-19.
Direktur Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Sakri Sabatmaja menyebut efektivitas dan implementasi pada new normal dalam menekan penyebaran Covid-19 dan Omicron memerlukan optimalisasi dari peran serta Satgas dan Anggota Linmas.
"Peran satgas linmas sangat strategis karena mencangkup pengawasan, edukasi secara berkala, menegur dan menindak secara persuasif," ungkapnya.
Demikian halnya dengan edukasi penggunaan masker yang harus terus menerus digencarkan karena akan menimbulkan kebiasaan baru.
Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Fernando M Siagian menyebut bahwa dalam penangan Covid 19 ini dibutuhkan anggaran yang cukup besar. Oleh sebab itu dalam penyusunan anggaran diperlukan ketelitian dan optimalisasi penyusunan.
"Dalam penyusunan anggaran daerah harus berdasarkan kewenangan karena pembagian tugas di daerah sudah dibagi berdasarkan kewenangan," katanya.