Jakarta, Gatra.com– Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank menjadi salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan dalam peningkatan ekspor nasional dan mendorong pemulihan ekonomi. Yakni dengan memperkuat pondasi pelaku UMKM binaannya.
Mengambil momen Indonesia sebagai pemegang Presidensi G-20 selama satu tahun yang, LPEI ikut menampilkan produk dari mitra binaan UMKM yang merupakan bagian dari Program Desa Devisa.
“Kami merasa terhormat atas kesempatan yang diberikan untuk bisa berpartisipasi dalam ajang bersejarah ini," kata Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso di Booth Rumah Joglo pada perhelatan G-20 di JCC, Senayan, Jakarta Selatan seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (16/2).
Kehadiran Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara anggota G-20 dan negara-negara mitra pada Pertemuan G-20 yang digelar pada 15-18 Februari di Jakarta tentunya menjadi kesempatan berharga bagi UMKM berorientasi ekspor menunjukkan produk-produk berkualitas.
Demikian halnya dengan Program Desa Devisa yang terus didukung untuk terus membangun kapasitas UMKM berorientasi ekspor agar mampu bertahan dan menggarap pasar ekspor non tradisional.
"Pada kesempatan ini, kami menampilkan produk dari mitra binaan kami, yang salah satunya merupakan hasil dari Program Desa Devisa berupa kerajinan dan aksesoris perak APIKRI (Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Rakyat Indonesia) yang berasal dari Bantul, Yogyakarta,” ungkap Rijani.
Desa Devisa merupakan program pendampingan berkelanjutan kepada pelaku usaha dan pengembangan komoditas unggulan suatu daerah dengan tujuan akhir ekspor. Kerajinan APIKRI telah menjadi Desa Devisa sejak tahun 2020 dan mampu mengekspor produknya ke Belanda, Amerika dan Inggris.
Program Desa Devisa merupakan salah satu wujud inklusi keuangan yang diberikan LPEI sebagai perpanjangan tangan pemerintah kepada pelaku UMKM khususnya yang berorientasi ekspor di tengah pandemi COVID-19.
Lewat Program Desa Devisa diharapkan dapat menjadi referensi bagi wilayah dan komoditas lainnya di Indonesia dan dapat membantu program Pemulihan Ekonomi Nasional.