Beijing, Gatra.com – Salah satu merk fasyen terkemuka dunia, Louis Vuitton, dengan kode LVMH, akan menaikkan harga penjualan secara menyeluruh pada Rabu ini.
“Keputusan itu sebagai akibat dari peningkatan biaya produksi dan transportasi,“ kata juru bicara perusahaan barang mewah Prancis di China itu, kepada Reuters, Selasa (15/2).
Louis Vuitton, salah satu merek fasyen mewah terbesar di dunia, akan menjadi salah satu label besar pertama di industri yang menaikkan harga secara luas tahun ini, demi untuk melindungi marginnya akibat biaya yang melonjak.
“Kenaikan harga akan mempengaruhi toko Louis Vuitton di seluruh dunia dan mencakup barang-barang kulit, aksesoris mode dan parfum,” kata juru bicara itu pada hari Selasa.
Managemen perusahaan tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang skala kenaikan, selain mengatakan bahwa mereka akan menentukan tingkat harga yang bervariasi, tergantung pada produk.
"Penyesuaian harga memperhitungkan perubahan biaya produksi, bahan baku, transportasi serta inflasi," kata label itu dalam sebuah pernyataan, yang diberikan kepada Reuters.
Beberapa blogger di media sosial Tiongkok mengatakan harga beberapa model tas tangan seperti Capucines dan Neverfull, yang sekarang dihargai masing-masing 46.500 yuan (US$7.323) dan 12.000 yuan (US$1.890), akan naik 20 persen atau lebih di Tiongkok.
PurseBop, sebuah situs web yang melacak pasar barang mewah, mengutip spekulasi yang beredar bahwa kenaikan akan berkisar antara sekitar 4 persen di level bawah, dan rata-rata 15-18 persen di level atas.
Selama ini Vuitton dan Dior menyajikan rekor penjualan dan keuntungan tahun 2021 untuk divisi fashion dan barang kulit. Bos miliarder LVMH Bernard Arnault mengatakan pada Januari lalu bahwa kelompoknya memiliki cukup ruang gerak untuk menaikkan harga di tengah inflasi dengan hitungan yang masih "masuk akal.”
Selama pandemi virus corona, perusahaan barang mewah telah mengambil keuntungan dari melonjaknya permintaan fashion dan aksesoris kelas atas, sehingga mendorong merek mereka lebih berkelas.
Adapun Chanel misalnya juga menaikkan harga beberapa tasnya tiga kali lipat pada tahun lalu, dengan tas Classic Flap yang populer, yang saat ini dijual dengan harga US$8.200, semula US$3.000 atau hampir 60 persen kenaikannya lebih mahal daripada sebelum pandemi pada 2019.