Jakarta, Gatra.com- Minggu lalu, di Indonesia terdapat 505 orang meninggal ketika gelombang ketiga varian Omicron dari Covid-19. Sementara di masa lonjakan varian Delta, 12.525 orang telah meninggal dunia.
Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers bertemakan "Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia per 15 Februari 2022", yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB Indonesia pada Selasa sore, (10/2).
"Walaupun demikian, nyawa tetaplah nyawa yang tidak tergantikan," kata dia.
Terkait itu, Wiku mengatakan, penambahan kasus positif virus corona penting untuk terus ditekan. Utamanya demi menghindarkan kelompok rentan dari paparan virus menular tersebut, yang saat ini banyak menyumbangkan angka kematian. "Mencegah agar tidak tertular adalah cara terbaik untuk menyelamatkan nyawa," ucap dia.
Wiku melanjutkan, terutama untuk orang di sekitar yang lanjut usia (lansia), penderita komorbid, dan tidak atau belum dapat divaksin. Dia menuturkan pada pekan lalu, ada penambahan kasus positif nasional sebesar 291.298 kasus dari varian Omicron. Sementara penambahan kasus tertinggi di puncak kedua varian Delta adalah 350.273 kasus.
"Peningkatan kasus positif ini juga berdampak pada tren kematian yang saat ini juga sudah mengalami peningkatan. Kabar baiknya, peningkatan di masa lonjakan ketiga ini jauh lebih rendah dibanding di masa lonjakan kedua," Wiku mengungkapkan.