Slawi, Gatra.com- Ratusan rumah di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah rusak akibat tanah bergerak. Ratusan warga juga harus mengungsi akibat bencana alam tersebut.
Tanah bergerak terjadi sepanjang Sabtu (12/2) hingga Minggu (13/2) setelah turun hujan deras. Rumah-rumah yang terdampak mengalami retak-retak pada bagian lantai dan dinding. Sejumlah rumah bahkan ada yang kondisinya miring dan ambruk.
Mayoritas dari rumah-rumah tersebut ditinggal penghuninya mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hingga Senin (14/2), Ada 296 warga dari 98 keluarga yang masih mengungsi dengan membawa serta barang-barang di dalam rumah.
Kepala Desa Dermasuci Mulyanto mengatakan, jumlah rumah yang rusak mencapai 238 unit. Terdiri dari 50 rumah rusak ringan, 90 rumah rusak sedang dan 98 rumah rusak berat. "Kantor pemerintah desa, masjid, dan sekolah juga rusak. Selain itu, ada jalan-jalan yang ambles," ujarnya, Senin (14/2).
Menurut Mulyanto, pemilik rumah yang rusak untuk sementara mengungsi bersama keluarganya ke sekolah dan rumah warga atau kerabat yang tidak terdampak. "Kalau penanganan sementara jalan yang rusak kita uruk dulu," kata dia.
Mulyanto mengatakan, Desa Dermasuci merupakan daerah rawan tanah bergerak. Bencana alam itu hampir selalu terjadi tiap tahun saat hujan. Namun bencana denan dampak yang parah terjadi setiap lima tahun sekali.
"Sepengamatan saya, bencana tanah bergerak ini seperti ada siklusnya. Setiap lima tahun sekali pasti ada bencana tanah bergerak yang parah. Tahun lalu dan tahun sebelumnya ada sih, tetapi tidak terlalu parah," ujar dia.
Salah satu warga yang mengungsi, Waningsih mengaku rumahnya mengalami kerusakan ringan berupa retak-retak pada tembok. Meski demikian, dia memilih untuk mengungsi bersama suami dan anaknya karena khawatir tanah bergerak masih akan terjadi. "Sampai hari ini, tanah di sekitar rumah masih terus bergerak. Jadi mengungsi dulu sampai benar-benar aman," ujarnya, Senin (14/2).