Singapura, Gatra.com- Kementerian Luar Negeri (MFA) Singapura mengimbau warga negaranya untuk segera meninggalkan Ukraina menyusul kian meningkatnya ketegangan di negara itu.
"Ketegangan di wilayah Ukraina dan sekitarnya meningkat. Warga Singapura di Ukraina disarankan untuk segera meninggalkan negara itu," tulis Kementerian Luar Negeri Singapura dalam pernyataan resminya, Senin (14/01).
Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri Singapura menekankan bahwa pihaknya tidak dapat memberikan jaminan pemberian bantuan kepada warganya di Ukraina mengingat mereka tidak memiliki misi diplomatik di negara tersebut.
Adapun bagi warga Singapura yang masih berada di Ukraina harus segera mendaftar ke MFA jika belum melakukannya.
Kabar terkait rencana serangan Rusia ke Ukraina semakin santer menyusul pemberitaan media dan pernyataan politisi Eropa dan Amerika Serikat (AS) terkait penumpukan sekitar seratus ribu pasukan Rusia di wilayah perbatasan Ukraina.
Rusia telah berulang kali membantah tuduhan rencana untuk menyerang tetangganya itu dan menuding hal tersebut sebagai isu yang sengaja diembuskan untuk dijadikan dalih penempatan pasukan NATO di perbatasan Rusia.
Sebelumnya, sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Inggris, Jepang, Latvia, Norwegia, Slovakia, Israel, Italia, Jerman, Turki, dan Belanda juga telah meminta warganya untuk pergi dari Ukraina dan tidak mengunjungi wilayah tersebut. Sebagian besar dari negara itu turut mengurangi dan mengevakuasi staf kedutaan besarnya dari Kiev.