Pekanbaru, Gatra.com - Indeks Ketahanan Pangan (IKP) kota Pekanbaru pada tahun 2021 mencapai 90,56. Angka tersebut merupakan terbaik kedua setelah IKP Kota Denpasar yang mencapai 93,97.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan, capaian tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana IKP Kota Pekanbaru berada diurutan ke-22 se Indonesia.
"Ini capaian luar biasa, peringkat IKP kita bukan saja yang terbaik se-Sumatera, tapi juga sebagai kota kedua terbaik se- Indonesia," ucapnya, Sabtu (12/2).
Adapun IKP diterbitkan Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian setiap tahunnya.
Diketahui, berdasarkan analisis ketahanan dan kerentanan pangan Kementerian Pertanian untuk tahun 2021, kota Pekanbaru memiliki skor 96,05 untuk keterjangkauan dan 86,7 untuk aspek pemanfaatan pangan.
Dikatakan Alek, IKP memiliki peran strategis dalam mengukur capaian pembangunan ketahanan pangan suatu wilayah. Indeks tersebut mengukur kinerja daerah dalam memenuhi urusan wajib pemerintah. Capaian IKP tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai pijakan saat melakukan intervensi program sehingga lebih tepat sasaran.
Lebih lanjut, mantan Kepala BPKAD Kota Pekanbaru ini mengatakan, Pemko Pekanbaru sejatinya menargetkan capaian IKP pada angka 83 diakhir masa kepemimpinan Walikota Firdaus dan Wakil Walikota Ayat Cahyadi, pada Mei 2022. Oleh sebab itu torehan yang diperoleh saat ini telah melebihi target yang ditetapkan.
"Ini bisa dibilang kado terindah dari sektor pangan untuk Pak Walikota di akhir masa jabatannya, meski ditargetkan pada angka 83 diakhir masa RPJMD, Alhamdulillah Pekanbaru dapat melebihi target di tahun 2021 ini," terangnya.
Adapun tahun 2021 serangkaian program digeber DKP untuk memperkuat ketahanan pangan, seperti: Pekan Pangan Madani, Optimalisasi Kawasan Mandiri Pangan, Optimalisasi Pekarangan Pangan Lestari, Optimalisasi Penyediaan Database ketahanan pangan yang terintegrasi beserta informasi edukasi yang memadai bagi seluruh stakeholder.
"Sektor pangan tetap menjadi isu sentral, seksi dan strategis, sehingga semua pihak harus all-out supaya ketahanan pangan tidak tinggal sebatas slogan saja," tukasnya.