Jakarta, Gatra.com - Secara intelektual, seorang dokter yang memiliki pemahaman kuat tentang fisiologi siap untuk mengintegrasikan ide-ide baru. Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dewi Irawati Soeria Santoso.
“Dengan demikian, secara intelektual seorang dokter yang memiliki pemahaman yang kuat tentang fisiologi siap untuk mengintegrasikan ide-ide baru ke dalam model konseptual patologis mereka sendiri,” ucap Dewi dalam acara Pidato Ilmiah Guru Besar Ilmu Faal dan Kongres Nasional IAIFI XVIII secara daring pada Sabtu (12/02).
Dewi menyebutkan bahwa pola pikir fisiologis akan mempengaruhi persepsi seorang dokter dan memungkinkan dokter membedakan proses yang sangat penting dari temuan pengalih lainnya. Kemampuan menyusun pola fikir fisiologis integratif menurutnya berkontribusi untuk menjelaskan proses perjalanan penyakit, menyediakan jalan menuju solusi dan menghasilkan ide dan pertanyaan.
Menurut Dewi, berbagai wawasan berbasis fisiologi dan pendekatan terapeutik telah membuat terobosan besar dan signifikan ke dalam kedokteran klinis.
Dewi juga menyebutkan bahwa seorang dokter harus berilmu, terlatih dan terampil sehingga perencanaan pengobatan dan perawatan pasien dapat dilakukan sebaik mungkin.
“Selain itu, Ia juga harus mampu mengedukasi dan memberi layanan konseling pada pasien, keluarga bahkan masyarakat luas,” tutur Dewi.