Balikpapan, Gatra.com- Para ahli dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebut penyakit kanker payudara merupakan penyakit kedua terbanyak yang mematikan pada kaum perempuan (setelah kanker paru).
Penyakit ini memiliki beberapa gejala selain benjolan pada payudara. Bagi kaum perempuan, tentu perlu mengenali sejumlah gejala dari penyakit kanker payudara tersebut.
Spesialis Bedah dari Siloam Hospitals Balikpapan, dr. Esther Felicita Tambayong, Sp.B mengungkapkan, gejala kanker payudara yang mengarah keganasan dapat berupa benjolan dengan bentuk tidak beraturan dan kebanyakan benjolannya tidak terasa nyeri.
"Biasanya diikuti dengan adanya perubahan dari warna kulit payudara pada penderita, bahkan jika sudah parah kondisi kulit seperti kulit jeruk yang disertai luka berbau pada bagian kulit payudara tersebut," ungkapnya
Dokter Esther menjelaskan, beberapa gejala kanker payudara juga terjadi dengan kondisi bagian puting yang tertarik kedalam dan bentuk payudara menjadi tidak simetris antara satu dengan yang lain. "Ada juga yang alami luka tanpa sebab dan sulit untuk sembuh," ujarnya.
Langkah paling awal yang bisa dilakukan untuk mengetahui adanya gejala kanker payudara adalah dengan melakukan pengecekan diri. Kondisi terbaik adalah saat satu minggu setelah haid hari pertama, karena saat itu payudara dalam kondisi paling lembek.
"Dengan kondisi setelah hari pertama menstruasi, kita bisa memeriksakan kondisi payudara apakah terdapat benjolan atau tidak," jelas dr Esther.
Kemudian kita dapat mengecek dengan cara mengangkat salah satu tangan dengan memegang kepala bagian belakang. Lalu salah satu tangan lain meraba payudara dengan menggunakan tiga jari bagian ujung.
Pertama lakukan dengan cara menekan dari bagian bawah ke atas, dan kemudian berikan penekanan dengan cara memutar. Lalu tekan dari tengah hingga ke sisi samping kiri dan kanan.
Lakukan hal ini saat anda sedang mandi karena dapat memudahkan saat dilakukan penekanan dengan kondisi basah dan terkena sabun.
Pemeriksaan lain juga dapat dilakukan dengan cara memencet puting payudara untuk memastikan apakah ada cairan yang keluar berupa darah atau berwarna kemerahan.
Melanjutkan deteksi gejala, menurut Dokter Esther perlu juga dilakukan deteksi pada bagian ketiak. "Lakukan pemeriksaan pada bagian ketiak apakah terdapat benjolan yang merupakan benjolan penyerta dari keganasan kanker pada payudara tersebut," jelasnya.
Namun perlu diketahui juga bahwa setiap benjolan pada payudara bukan berarti kanker. Sebab benjolan pada payudara ada juga merupakan benjolan jinak, yang kebanyakan dialami pada usia muda.
Adapun adanya benjolan ganas biasanya dialami pada wanita di atas usia 40 tahun. Walaupun masih ada juga ditemukan kasus terjadi pada usia dibawah 40 tahun.
"Jadi tidak perlu khawatir selama anda tetap melakukan pemeriksaan diri secara rutin pada payudara dengan cara-cara yang dipaparkan sebelumnya," pungkas dr. Esther.
Keganasan kanker pada payudara sangat erat hubungannya dengan paparan hormon estrogen yang dimulai pada wanita mengalami haid pertama kali. Wanita yang berisiko lebih tinggi mengalami kanker payudara adalah wanita yang tidak punya anak atau punya anak lebih dari umur 30 tahun.
Lalu mengkonsumsi obat KB hormon dalam jangka lebih dari 5 tahun. Serta memiliki keluarga dekat yang mengalami kanker payudara maupun kanker di organ lainnya.
Kanker payudara dapat juga terjadi pada pria namun kasusnya tidak sebanyak yang terjadi pada wanita. Karena kelenjar payudara pada pria tidak banyak berkembang seperti pertumbuhan kelenjar payudara pada wanita.