Kupang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (10/2) menandatangani nota kesepakatan bersama (MoU) menjadi tuan rumah bersama penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Tahun 2028 mendatang.
Kesepatan tersebut ditandatangani Gubernur NTT Doktor Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Doktor Hj Sitti Rohmi Djalilah, di sela-sela pengukuhan dan pelantikan Pengurus Koni NTT periode 2021-2025 di Aula El Tari Kupang.
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, Pemprov NTB telah memutuskan dan bersepakat bersama Pemerintah NTT, untuk menjadi tuan rumah bersama penyelenggara PON ke-22 2028 mendatang di dua wilayah tersebut.
“NTB dan NTT itu saudara, lahir dari Provinsi Sunda Kecil 1958 lalu. Karena itu di hadapan Ketua Umum KONI pusat, kami bersepakat untuk menjadi tuan rumah bersama PON ke 22 tahun 2028 mendatang. Kami harap apa yang kami lakukan di depan Ketua Umum KONI pusat ini bakal derestui,” ujarnya.
Pada momen ini jelas Sitti Rohmi, pihaknya akan mengundang Pemprov NTT untuk datang juga ke NTB, pada Maret 2022 mendatang, untuk ikut menyaksikan pelaksanaan Motor GP.
“Pada kesempatan ini, kami juga mengundang saudara-saudari kami datang juga ke NTB pada Maret mendatang pada acara pelaksanaan Moto GP. Pada kesempatan itu kami akan membicarakan lagi hal –hal yang perlu dibenahi menyongsi=ong PON mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur NTT, Dr Viktor Laiskodat menegaskan bahwa, dua provinsi itu mempunyai mimpi bersama, dan mimpi itu harus dikerjakan secara sungguh-sungguh. Harus desain sebagus mungkin untuk menyukseskan mimpi menjadi tuan rumah PON.
“Menurut saya, apabila PON itu ada di NTB dan NTT tahun 2028 adalah sebuah langkah awal untuk menunjukan bahwa dua provinsi ini mempunyai sumber daya manusia yang mampu bekerja secara baik. Jadi yang pertama itu dulu. Dapat membuktikan bahwa kita terpilih dulu,” kata Viktor.
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman yang ikut menyaksikan jalanya Penandatangan Mou mengatakan, kesepahaman ini merupakan sesuatu hal yang sangat istimewa dan luar biasa, karena tidak semua Kepala Daerah menginginkan menjadi tuan rumah PON.
“Tidak banyak saudara-saudara bahwa keinginan seperti menjadi tuan rumah PON mendapat dukungan penuh dari Kepala Daerahnya. Saya melihat semangat dukungan yang diberikan oleh Gubernur NTT dan NTB ini luar biasa. Kami apresiasi dan tentunya akan menjadi pembahasan kami di KONI Pusat. Namun KONI NTT dan NTB juga harus terus berupaya meyakinkan KONI seluruh Indonesia untuk memberikan dukungan kepada NTB dan NTT untuk menjadi tuan rumah,” tegasnya.