Jakarta, Gatra.com- Sejalan dengan komitmen sebagai purpose-driven bank, Bank DBS Indonesia senantiasa mempersonalisasi dan mengomunikasikan tren investasi berkelanjutan. Salah satunya melalui acara DBSI Spring Festival 2022, agar para nasabah dapat memaksimalkan pengelolaan kekayaannya.
“Dengan sustainable finance, industri perbankan turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan, salah satunya DBS Group yang berkomitmen mencapai emisi nol bersih pada 2050," Director of Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung dalam konferensi persnya, Kamis (10/2).
Bertepatan dengan momentum tahun baru Macan Air, Bank DBS Indonesia mengajak para nasabah untuk menangkap peluang investasi dari berbagai industri berbasis ESG melalui Reksa Dana Indeks Eastspring IDX ESG Leaders Plus dengan denominasi rupiah. Ini menjadikannya reksa dana indeks pertama yang berbasis dari kinerja indeks IDX ESG Leaders.
"Untuk kemudahan berinvestasi, semua produk ini tersedia melalui aplikasi digibank by DBS, di mana nasabah dapat melakukan registrasi Single Investor Identity (SID) dan akses transaksi 24/7,” ungkap Rudy.
Menurut laporan Global Sustainable Investment Alliance tahun 2021, investasi berkelanjutan saat ini berjumlah sekitar US$35,3 triliun atau lebih dari sepertiga dari semua aset di lima pasar terbesar di dunia dan pada periode 2018-2020 terjadi peningkatan sebesar 15% dari sustainable and responsible investments (SRI) secara global.
Di Indonesia, ada peningkatan investasi Environmental, Social, and Governance (ESG) yang signifikan. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2014, jumlah produk dan besaran dana yang dikelola reksa dana bertema ESG mengalami peningkatan drastis.
Berdasarkan data yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember 2020, terdapat 14 produk reksa dana berbasis ESG dengan nilai dana kelola (asset under management) mencapai Rp3,062 triliun.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan komitmen Pertamina untuk mendukung penggunaan energi ramah lingkungan mencakup pendirian Subholding Power & New Renewable Energy (NRE) yang menjadi masa depan Pertamina. "Pertamina berupaya untuk mendukung Pemerintah Indonesia mencapai pengurangan 29% emisi karbon pada tahun 2030," ujarnya
Selain pendirian Subholding NRE, lanjut pria yang karib disapa Ahok itu menyebut kalau dalam masa transisi energi Pertamina juga aktif berinovasi untuk menjadikan gas sebagai bahan bakar pilihan yang lebih ramah lingkungan serta mengembangkan bisnis petrokimia. "Sebab, Pertamina juga memiliki tugas penting untuk mengoptimasi devisa,” tegasnya.
Sementara itu Pakar Feng Shui, Feng Shui Consulting Indonesia, Angelina Fang menjelaskan, karena elemen kayu yang kuat di tahun Macan Air, maka akan ada tren masyarakat untuk senang bereksplorasi, pergerakan lebih aktif dan adanya sikap impulsif. "Agar tetap harmonis di tahun ini, sikap impulsif tersebut perlu dikendalikan karena berpotensi menyebabkan kecerobohan, termasuk dalam mengambil keputusan keuangan," paparnya.
Di sisi lain, diperlukan pula sikap lebih berani dalam mengambil peluang, termasuk mengambil peluang dalam berinvestasi, dengan tetap mempelajari sebaik mungkin peluang dan risikonya. "Hal ini dapat dimulai dari langkah kecil dahulu bagi para pemula, karena satu langkah kecil maju tetaplah merupakan kemajuan menuju keberhasilan,” pungkasnya.