Mataram, Gatra.com – Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dijadikan sebagai pilot proyek pemberantasan rabies, melalui penguatan pemberdayaan masyarakat oleh Kementan RI. 

"Kejadian rabies mungkin dianggap sepele bagi sebagian orang. Namun sebenarnya hal ini dapat berdampak besar bagi sektor lain jika tidak ditangani dengan baik. Misalnya event internasional yang rencana akan diselenggarakan di NTB, yaitu MotorGP di Mandalika dan Motorcross di Lombok Tengah. Untuk itu, marilah kita saling bekerja sama untuk memberantas rabies dari Bumi NTB,” kata Gubernur NTB, Zulkieflimansyah di Mataram, Kamis (10/2).

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), di tempat terpisah menyampaikan, rabies bukanlah penyakit baru dalam sejarah perabadan manusia. Kasus ini bisa berdampak pada kematian manusia, bahkan juga berdampak terhadap perekonomian. Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2021, secara global, beban ekonomi akibat rabies yang diperantarai anjing diperkirakan mencapai US$ 8,6 miliar per tahun.

Menurutnya, keterlibatan berbagai sektor melalui kolaborasi One Health, terutama penyuluhan kepada masyarakat tentang kesadaran dan kampanye vaksinasi, tidak melepasliarkan anjing peliharaan, serta pertolongan pertama kasus gigitan sangat penting sebagai upaya mengurangi kasus terkait penyakit rabies.

"Jika kasus gigitan anjing diduga rabies berkurang, maka kerugian ekonomi yang ditimbulkannya juga dapat ditekan. Dan hingga saat ini kita terus berupaya membebaskan Indonesia dari penyakit rabies,” kata Menteri SYL.