Jakarta, Gatra.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta aparat keamanan dan pemerintah melakukan pendekatan humanis dalam menangani insiden di Desa Wadas, Purworejo. Seluruh pihak juga diharapkan mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan polemik tersebut.
Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi, meminta agar aparat keamanan dan pemerintah juga bisa menghindarkan cara-cara kekerasan yang hanya akan menimbulkan masalah dan merugikan banyak pihak.
“Sikap PBNU juga mengimbau pada semua pihak agar tetap mengedepankan semangat persaudaraan dan kemanusiaan dalam menyelesaikan segala permasalahan,” ujar Gus Fahrur dalam keterangan yang diperoleh Gatra, Kamis (10/2).
Selain itu, PBNU juga mendorong agar pemerintah pusat dan daerah untuk bisa lebih meyakinkan masyarakat mengenai pentingnya proyek strategis nasional. Masyarakat juga diberi pemahaman, seperti apa kemaslahatan hal tersebut bagi masyarakat umum.
“Pemerintah pusat dan daerah juga harus memastikan tidak adanya potensi kerusakan lingkungan hidup dan sumber daya alam,” jelasnya.
Saat ini pun, PBNU telah menginstruksikan PCNU Kabupaten Purworejo untuk melakukan langkah yang diperlukan guna menjaga situasi masyarakat tetap kondusif.
“PBNU senantiasa memantau perkembangan dan mendampingi warga Desa Wadas, untuk memastikan tidak terjadinya perampasan hak dan terpenuhinya keadilan bagi masyarakat,” tandasnya.