Sukoharjo, Gatra.com - Sebanyak tujuh sekolah SD hingga SMA di Kecamatan Sukoharjo telah terdeteksi kasus Covid-19. Munculnya kasus positif dilingkungan sekolah tersebut diduga sebagai dampak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% yang baru berjalan dua minggu.
Kepala Puskesmas Sukoharjo, dr Kunari Mahahani menyebutkan, tujuh sekolah tersebut yakni di SMA Negeri 1 Sukoharjo, SMP Negeri 2 Sukoharjo, SD Negeri Bulakan 1, MTs Negeri 2 Sukoharjo, SDIT MTA Joho, SD Negeri Bulakrejo 3, dan SD Negeri Banmati 2. Saat ini kasus aktif di wilayah Kecamatan Sukoharjo tercatat ada 58 kasus, yang didominasi oleh siswa SD dan SMP.
"Kasus meningkat kemungkinan feedback dari PTM yang 100 persen, dan ini cukup prihatin juga," ucapnya.
Dia menjelaskan, Kasus positif kali pertama muncul di SMAN 1 Sukoharjo yang kemudian menjalani opname di RSUD Ir Soekarno. Petugas melakukan pelacakan kontak erat untuk teman satu kelas dan hasilnya negatif.
Kasus positif di sekolah juga muncul di SDIT MTA Joho dan pelacakan kontak erat satu kelas terdapat dua hasil positif. Kasus positif kemudian muncul lagi di MTsN 2 Sukoharjo yang notabene melakukan PTM mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.30 WIB. Petugas juga melakukan pelacakan kontak erat terhadap teman satu kelasnya.
Lalu, di SDN Bulakrejo 3 ada 30 kontak erat, SMAN 1 ada 36 kontak erat, MTS 30-38 orang, SDN Banmati 2 ada 25 orang. Untuk SDN Banmati ini ada salah satu guru yang terpapar Covid-19 yang kemudian dilacak kontak eratnya.
"Semuanya kita lakukan tes antigen dulu, setelah diketahui positif lalu kita deteksi PCR bukan deteksi omicron," jelasnya.
Sehingga, dengan munculnya kasus di lingkungan sekolah ini, Puskesmas Sukoharjo langsung melakukan koordinasi dengan lurah untuk menghidupkan kembali aturan PPKM dan mengaktifkan Jogo Tonggo. Upaya-upaya tersebut dinilai lebih efektif menyasar masyarakat. Selain itu, Puskesmas juga mengintensifkan tim sosialisasi dan edukasi ke sekolah-sekolah.