Purworejo, Gatra.com - Pasca ricuh di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo mengadakan jumpa pers di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2). Tak hanya Ganjar, mendampingi dalam jumpa pers ada pula Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kasdam IV Diponegoro Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Widi Prasetijono dan Kakanwil BPN Jateng Dwi Purnama.
Di hadapan awak media, Ganjar menyampaikan permintaan maafnya pada warga Purworejo, khususnya warga Desa Wadas yang merasa tidak nyaman atas ricuh yang terjadi kemarin, Selasa siang (8/2). "Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Desa Wadas karena kejadian kemarin. Mungkin ada yang merasa tidak nyaman, saya bertanggung jawab," kata Ganjar.
Ganjar melanjutkan, sudah berkoordinasi dengan Kapolda bahwa sepakat masyarakat yang diamankan akan diuplangkan hari ini. Sebelum melakukan pengukuran, pihaknya juga intens melakukan komunikasi dengan Komnas HAM.
Bahkan Komnas HAM pernah mengundang kedua belah pihak warga yang setuju dan tidak setuju dengan quarry. Akan tetapi pihak yang menolak belum bisa datang, sehingga Komnas HAM pun turun ke Desa Wadas di akhir tahun 2021 lalu.
"Jawa Tengah, memiliki proyek lima bendungan yangvtelah diresmikan. Lalu ada 9 bendungan yang masih berproses, termasuk Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo ini. Mengapa saya menceritakan ini, karena bendungan membantu askes air lebih baik," kata Ganjar.
Khusus di Kabupaten Purworejo, Bendungan Bener digadang bisa mengairi 15.000 hektar lebih sawah. Menurut Ganjar, terjadinya prp kontra karena ada informasi tidak tersampaikan dengan baik.
Ganjar menjelaskan mengapa melibatkan Komnas HAM, karena lembaga tersebut dianggap relatif netral sehingga diharaokan bisa menjembatani.
"Kemarin itu dilakukan pengukuran untuk tanah warga yang sudah sepakat. Untuk menghormati mereka yang tidak setuju, makanya kami sangat hati-hati. Saya banyak di-WA oleh orang setelah kejadian kemarin. Ada beberapa yang saya telepon dan saya jelaskan akhirnya mereka mengerti," kata Ganjar.
Ia pun menegaskan bahwa, pihaknya tidak akan mencabut penetapan lokasi (penlok) quarry di Wadas. Proses akan berjalan terus, karena saat penentuan penlok telah melibatkan ahli.
Usai jumpa pers, rombongan gubernur, Kapolda, Kasdam dan Kakanwil BPN menuju ke Desa Wadas.