Bantul, Gatra.com – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto menilai jalur Dlingo-Imogiri, yang menjadi lokasi kecelakaan bus Gandhos Abadi (GA) hingga menewaskan 13 orang, berbahaya dilalui armada besar seperti bus. KNKT tidak menemukan jejak pengereman bus tersebut sebelum menghantam tebing batu Bukit Bego.
“Jalur lokasi kecelakaan berbahaya untuk bus besar. Dari turunannya memang cukup tajam,” kata Ketua KNKT Soerjanto, saat meninjau lokasi kecelakan di Dusun Kedungguweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, Senin (7/2/2022).
Kedatangan KNKT ke lokasi kecelakan bus yang menewaskan 13 orang ini untuk menghitung geometri jalan. Jika nanti hasil geometri menunjukkan jalan ini cukup ekstrem, pihaknya akan merekomendasikan titik pemberhentian untuk bus besar.
“Seperti di Dieng berhenti di lokasi tertentu, lalu naiknya pakai kendaraan kecil. Dulu kayaknya di sini pernah pakai shuttle bus," ucap Soerjanto.
Di lapangan, KNKT juga menemukan bahwa sebelum menghantam tebing batu, bus berplat nomor AD 1507 EH yang membawa rombongan wisata dari Sukoharjo itu tidak melakukan pengereman.
KNKT juga akan melihat kondisi bus, karena sebagian besar penumpang yang meninggal dan luka berat terlempar dari bus. Pengecekan meliputi kondisi kursi dan ada tidaknya sabuk pengaman.
"Penumpang yang meninggal sama yang luka berat itu umumnya yang terlempar ke luar bus," kata dia.
Soerjanto menyatakan hasil pengamatan KNKT di lapangan ini akan diikuti rekomendasi terkait jalur ekstrem tersebut. Hal ini menyusul banyaknya kecelakaan di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Budi Raharjo menyatakan dari 20 korban yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati sampai pagi ini tersisa empat orang. Tiga orang, yang terdiri dari anak-anak, mendapatkan perawatan intensif di ICU karena mengalami luka berat. Satu orang lainnya di bangsal umum.
Dua korban lainnya mendapatkan rujukan ke RS Bethesda Yogyakarta dan RS Moewardi Solo karena membutuhkan penanganan oleh dokter spesialis bedah saraf.
“Satu korban dari tes antigen tadi malam, Minggu (6/2/2022), positif dan tanpa gejala. Yang bersangkutan mengalami luka ringan dan memutuskan untuk pulang untuk melakukan isolasi mandiri,” jelasnya.