Banjarmasin, Gatra.com - Tulisan kaligrafi atau khat di pintu gerbang Sekumpul Martapura, Kalimantan Selatan menuai protes dari Komunitas Kaligrafer di Kalsel.
Sekretaris Komunitas Kaligrafi "Intan" Kalsel, Abdul Halim Rahmat membeberkan, kaligrafi yang masih dalam proses pemasangan itu ada yang salah dalam proses penempelan.
"Saya berharap, pihak kontraktor mau menurunkan khat atau kaligrafi yang masih dalam proses pemasangan. Pihak kontraktor sepertinya tidak terlalu paham dengan kaligrafi, sebaiknya kontraktor berkonsultasi dulu dengan yang paham," ujar Abdul Halim kepada Gatra.com di Martapura, Ahad (6/2).
Diutarakan, kesalahan khat itu ada pada tulisan 'Ahlan Wasahlan Biqudubikum'.
Desain tersebut dibuat oleh Hasanuddin Al Banjari, Juara 1 Nasional Cabang Hiasan Mushaf MTQ Nasional yang berasal dari Martapura. "Ternyata antara desain yang dibuat Hasanuddin dengan hasil jadi yang dipasang kontraktor jauh berbeda," bebernya.
Abdul Halim menyebut, semua anggota komunitas kaligrafi di Kalsel sepakat bahwa tampilan khat/kaligrafi di pintu gerbang Sekumpul menyalahi kaidah dan jauh dari kesan artistik.
Proyek dengan dana APBN itu, beber Halim, mestinya dikerjakan dengan maksimal sehingga hasilnya memuaskan. Ditambah lagi kawasan Sekumpul adalah distinasi wisata religi yang banyak dikunjungi wisatawan lokal, nasional dan internasional.
"Apalagi tahun ini, Kalsel akan menjadi tuan rumah MTQ Nasional yang juga dihadiri para kaligrafer se Indonesia. Jika pelaksana proyek memaksakan tulisan yang ada untuk terus dipasang, maka akan bikin malu," tandasnya.