Surabaya, Gatra.com - Sebanyak 38 DPC Laskar Ganjar - Puan Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di gedung Internatio Surabaya, Sabtu (5/2), laskar ini berkomitmen untuk memenangkan Ganjar Pranowo - Puan Maharani
"Hari ini secara kebetulan tanggal 5 Februari hari kelahiran Ibu Fatmawati Soekarno, Ibu kandung Hj. Megawati Soekarnoputri yang lahir 99 tahun yang lalu dan Jawa Timur, tempat Lahir Bung Karno," ujar Ketua Laskar Ganjar - Puan (LGP) Jawa Timur, Saleh Ismail Mukadar kepada Gatra.com, Sabtu (5/2/2022).
Dijelaskan Saleh, ini bertujuan agar politik di Indonesia bisa adem. Sehingga semua pihak dapat bersatu untuk memenangkan Pilpres 2024. Ia sangat optimis PDIP akan mengusung Ganjar dan Puan untuk maju dalam Pilpres 2024.
“Jadi mungkin langkah awal kita adalah menaikkan kredibilitas Ganjar - Puan agar mendapatkan kepercayaan dari partai, jika sudah mencapai 20% kenapa tidak,” tandas Ismail usai Rakerda tersebut.
Pria yang juga mantan Manajer Persibaya 15 tahun ini melanjutkan, tentunya dalam hal ini merupakan, sebuah terobosan baru yang mana keduanya adalah sosok figur yang bakal memikirkan masa depan bangsa dan negara Indonesia menjadi lebih maju.
“Keberadaan kita di sini selain untuk menunjukkan kekuatan politik, yang kedua meningkatkan elektabilitas Ganjar dan Puan,” kata dia.
Sebelum rapat diakhiri, Ketua Laskar Ganjar - Puan (LPG) Jatim berharap bahwa, rapat kerja daerah ini merupakan tanggung jawab bersama, untuk itu, maka mari kita sukseskan bersama.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar - Puan, H. Mochtar Mohamad meminta, semua kader harus memenangkan pasangan Ganjar - Puan di Jawa Timur.
"Bung Karno merupakan putra asli Jawa Timur dan pendiri Partai Nasional Indonesia yang sekarang jadi PDI Perjuangan. Sehingga jangan sampai kader yang kita usung yakni Mas Ganjar dan Mbak Puan kalau di Jawa Timur," tutur Mochtar Mohamad.
Ia meminta ke para peserta untuk membacakan Fatihah kepada Bung Karno, Bung Tomo dan KH. Hasyim Ashari Pendiri NU dan para pejuang kemerdekaan Indonesia lainnya.
"Sebelum perlawanan rakyat tanggal 10 November 1945 kepada imperialisme Inggris, Belanda dan sekutunya. Fatwa NU dikeluarkan tanggal 22 Oktober 1945, yakni resolusi jihad mempertahankan NKRI dan saat ini dijadikan hari Santri Nasional," kata Mochtar Mohamad.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Dewan Pembina, H. Mochtar Mohamad, Ketua Umum DPP LGP, Timur Kiemas, Sekjen Nawang Andi Kusumah, Panglima Ustad Salim, jajaran DPP dan DPD Jabar, Maluku, Sumut, DPD Aceh. Hadir juga para Ketua DPC se-Jabar.