Home Gaya Hidup Resensi Film Moonfall: Sci-fi Mengecewakan Roland Emmerich

Resensi Film Moonfall: Sci-fi Mengecewakan Roland Emmerich

Jakarta, Gatra.com – Sejak pertama kali membuat film panjang pada 1984 silam, Roland Emmerich sudah mengusung genre fiksi ilmiah bertema kehancuran global. Mulai saat itu, dari 20an film buatan pria berdarah Jerman ini, sekitar setengahnya adalah sci-fi penuh bencana katastropik. Sebut saja Independence Day (1996), The Day After Tomorrow (2004), juga 2012 (2009). Kali ini, Emmerich kembali ke layar lebar dan menyajikan film sci-fi-apocalyptic terbarunya, Moonfall

Film ini menceritakan adanya sebuah kekuatan misterius yang menjatuhkan bulan dari orbitnya dan akan menabrak bumi. Dunia pun di ambang kehancuran.

Salah satu adegan di film sci-fi Moonfall. (Dok. Lionsgate/fly)

Suatu hari, seorang ahli teori konspirasi bernama KC Houseman (John Bradley) menemukan fakta bahwa bulan telah keluar dari orbit dan sedang menuju ke bumi. Di sisi lain National Aeronautics and Space Administration (NASA) juga mendapatkan temuan yang sama, tetapi mereka malah membohongi publik akan hal itu.

Houseman kemudian mencoba menyampaikan fakta ini ke Badan Antariksa AS tersebut. Salah satunya dengan menemui Brian Harper (Patrick Wilson), seorang eks astronot yang dipecat karena dianggap lalai ketika bertugas.

Satu dekade sebelumnya, Harper pernah diserang oleh makluk misterius saat dia bertugas di luar angkasa dengan dua astronot lain, termasuk Jo Fowler (Halle Berry). Kini Harper mengalami masa yang sulit seusai dipecat, sedangkan Fowler menjadi staf eksekutif di NASA.

Salah satu adegan di film sci-fi Moonfall. (Dok. Lionsgate/fly)

Gagal membujuk Harper untuk menghubungkannya ke NASA, Houseman nekat menyebarkan temuannya di Twitter. Dunia pun gempar. Kerusuhan dan penjarahan terjadi di mana-mana. Sementara, bulan justru makin dekat ke bumi. Ditandai dengan berbagai fenomena alam, seperti tingginya ombak laut saat pasang.

Fowler optimis masih ada harapan untuk menyelamatkan bumi. Dia mengajak Harper guna menjadi pilot pesawat luar angkasa dan terbang ke bulan untuk mencari solusi masalah ini. Awalnya Harper menolak, namun dia memutuskan untuk ikut, asalkan Houseman disertakan dalam misi ini.

Kejutan besar menanti mereka di bulan. Mulai dari unsur kimia sampai rumusan fisika yang diketahui umat manusia tentang bulan, ternyata adalah salah besar. Kolaborasi ketiganya bersama NASA serta unsur militer AS, menjadi vital untuk keselamatan umat manusia. Walau kunci jawaban utamanya sesungguhnya adalah bulan itu sendiri.

Salah satu adegan di film sci-fi Moonfall. (Dok. Lionsgate/fly)

Sebagai pakar sci-fi-apocalyptic, Emmerich sepertinya menulis skenario Moonfall sambil menutup mata. Setengah bagian awal film adalah copy-paste serta rangkuman plot dan karakter dari film-film dia yang sejenis. 

Tokoh-tokoh utamanya punya masalah keluarga, plus masalah dengan otoritas (baik itu tempat kerja maupun pemerintah). Bencana diumumkan, lalu sang tokoh utama yang bermasalah tadi muncul menjadi pahlawan. Harus ada pula karakter kuda hitam, dia yang tadinya tidak diperhitungkan tapi ternyata punya peran penting. Disusul adegan-adegan kehancuran di darat, laut, udara. Makin seru dengan tabrakan alat tempur besar, atau di Moonfall yaitu kehancuran pesawat luar angkasa. 

Setengah bagian sisanya adalah upaya membuat unsur kebaruan. Bersama dua penulis skenario lainnya, Harald Kloser dan Spenser Cohen, mereka mencoba menghubungkan konflik dengan teknologi kekinian, semisal nanobot.

Salah satu adegan di film sci-fi Moonfall. (Dok. Lionsgate/fly)

Dengan demikian, menonton Moonfall membuat emosi penonton juga makin lama makin jatuh hingga nyaris hancur berkeping-keping dalam kebosanan. Ombak tinggi plot hole terjadi pula di banyak adegan. 

Ambil contoh ketika kemunculan gelombang gravitasi. Digambarkan bahwa gelombang itu membuat gravitasi di bumi menurun sehingga para ilmuwan yang ada di radius gelombang harus melompat-lompat untuk bisa naik ke helikopter. Serupa seperti astronot di luar angkasa yang mengalami gravitasi kecil sehingga mereka seperti melayang. Tapi anehnya, kedua anak Fowler dan Harper yang berada tak jauh dari lokasi gelombang, malah masih berdiri tegak di samping mobil jeep mereka. 

Salah satu adegan di film sci-fi Moonfall. (Dok. Lionsgate/fly)

Pada 1990an, efek CGI yang diperkenalkan Emmerich sukses membuat dunia terpana dan banyak orang memuji-muji Independence Day. Kini, lebih dari dua dekade kemudian, dia malah ‘sukses’ mendegradasi aktor-aktor ciamik seperti Halle Berry dan Patrick Wilson menjadi turun kelas bersama film yang layak masuk level B-movie. Sungguh amat disayangkan.  

Film berdurasi 2 jam 10 menit ini tayang perdana di Los Angeles pada 31 Januari lalu. Film Moonfall sudah tayang di Indonesia sejak Rabu, 2 Februari. Dengan budget mencapai US$138-146 juta, dalam sepekan penayangan, Moonfall hanya beroleh pendapatan US$700.000 secara global.

1199