Sukoharjo, Gatra.com- Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo antisipasi penularan antraks di wilayah perbatasan. Hal ini menyusul mencuatnya kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. 

Kepala Dispertan Sukoharjo, Bagas Windaryatno mengatakan, 5.000 dosis vaksin antraks siap disuntikan ke hewan ternak milik warga. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi persebaran penyakit yang bisa menular ke manusia.

Tercatat, jumlah estimasi total populasi hewan ternak mencapai lebih dari 20.000 ekor. Dari seluruh wilayah di Sukoharjo, Kecamatan Polokarto, Bulu, dan Weru menjadi tempat dengan jumlah populasi hewan ternak terbesar di Sukoharjo.

"Populasi ternak di Sukoharjo cukup banyak, diatas 20 ribuan. Tapi kalau kurang kita bisa mengajukan lagi," kata Bagas, Jum'at (4/2/2022).

Menurut Bagas, selama hampir 20 tahun hingga saat ini Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten atau kota yang dinyatakan bebas penyakit antraks. Oleh sebab itu pemerintah akan tetap berupaya untuk mempertahankan kondisi tersebut. Seperti mewaspadai kedatangan ternak dari wilayah yang ada kasus antraks khususnya dari Jawa Barat dan Jawa Timur. 

"Selain vaksinasi, untuk menjaga kondisi bebas antraks, kami juga lakukan pengawasan lalu lintas perdagangan hewan ternak dengan ketat untuk antisipasinya," tandas Bagas.