Washington DC, Gatra.com- Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pemimpin ISIL (ISIS) telah "dikeluarkan dari medan perang" menyusul serangan semalam di Suriah yang juga menewaskan enam anak dan empat wanita. Al Jazeera, 03/02.
Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan kepada wartawan bahwa pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi tewas dalam serangan itu. Pejabat itu mengatakan dia meledakkan dirinya selama operasi.
“Tadi malam atas arahan saya, pasukan militer AS di barat laut Suriah berhasil melakukan operasi kontraterorisme untuk melindungi rakyat Amerika dan Sekutu kami, dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman,” kata Biden dalam pernyataan itu.
“Berkat keterampilan dan keberanian Angkatan Bersenjata kami, kami telah keluarkan dari medan perang Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi—pemimpin ISIS,” kata Biden.
ISIS menunjuk al-Qurayshi sebagai pemimpinnya pada 2019 setelah mengkonfirmasi kematian mantan pemimpin Abu Bakr al-Baghdadi, yang dibunuh oleh pasukan khusus AS beberapa hari sebelumnya.
Al-Qurayshi mengambil alih kepemimpinan peran pada saat ISIL secara khusus dikepung, sebagian besar direduksi menjadi sel-sel tidur yang tersebar setelah dikalahkan secara teritorial di Suriah beberapa bulan kemudian.
Namun, baru-baru ini terjadi pertempuran antara kelompok itu dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS, termasuk upaya pada bulan Januari oleh ISIL untuk mengeluarkan ribuan pengikut dari sebuah penjara di Hasaka.
SDF telah memperingatkan kemungkinan kebangkitan kelompok itu. Serangan semalam di Atmeh, sebuah kota berpenduduk padat di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak di dekat perbatasan Turki, menewaskan sedikitnya 13 orang.
Idlib adalah benteng terakhir yang dikuasai pemberontak di Suriah yang dilanda perang, dan sebagian besar dikendalikan oleh mantan afiliasi al-Qaeda Hay'et Tahrir al-Sham. Puluhan ribu orang terlantar akibat perang selama satu dekade di negara itu tinggal di daerah itu.
Warga mengatakan kepada Al Jazeera bahwa helikopter telah melayang di atas gedung selama lebih dari dua jam sebelum serangan itu. Pasukan khusus AS kemudian melakukan operasi pendaratan dan menyerbu rumah tersebut.
Operasi koalisi pimpinan AS terhadap sisa-sisa sel tidur ISIL (ISIS) lebih sering terjadi di timur laut Suriah. Militer AS juga telah menggunakan pesawat tak berawak untuk membunuh operasi top al-Qaeda di Suriah utara