Karanganyar, Gatra.com - Hasil penjualan di Festival dan Bazar Durian Desa Gempolan, Kerjo, Karanganyar selama 3 hari promo Rp3 miliar. Omzetnya terbilang fantastis.
Di hari pertama, penjualan sistem promo berhasil membukukan omzet Rp1,5 miliar. Ratusan butir durian diborong para penikmat si raja buah yang berasal dari Karanganyar, Solo, Sragen hingga kabupaten/kota di Jawa Timur. Mereka berbondong-bondong ke desa terpencil di Karanganyar ini untuk merasakan panenan istimewa tahun ini. Di desa ini tumbuh subur pohon durian dengan buah beragam varian seperti petruk, montong, susu, ketan, hingga varian Musang King.
Kepala Desa Gempolan, Suhardi Jayus mengaku tak menyangka antusias pengunjung luar biasa. Sebanyak 30 stan penjualan durian yang disiapkannya, selalu ramai pembeli. Promo yang ditawarkan, pasti diambil.
"Kebanyakan ambil promo tiga butir Rp100 ribu. Yang datang dari luar kota pasti bawa pulang setelah santap di tempat. Jarang ada yang beli cuman sebutir. Mereka datang rombongan. Hari ini datang, besok kembali lagi bawa teman," katanya kepada wartawan, Kamis (3/2).
Panitia kegiatan mempublikasikan agenda itu hanya di medsos. Namun promosi sesungguhnya dari cerita mulut ke mulut tentang nikmatnya durian Gempolan. Panenan berkualitas dan berkuantitas tidak selalu dialami tiap tahun. Itu tergantung cuaca dan nutrisi pada tanaman. Beruntung pada panenan tahun ini, buahnya banyak dan bagus.
Suhardi mengatakan omzet penjualan di hari kedua tak seperti kemarin.
"Hari kedua hanya kisaran Rp500 juta. Tapi semua tertutup dengan kembali meningkat di hari ketiga atau penutupan. Bahkan setelah ditutup pukul 17.00 WIB, masih banyak yang beli. Total omzet selama bazar Rp3 miliar," katanya.
Ia memastikan festival dan bazar durian bakal kembali digelar tahun depan. Ia berharap alam pun mendukung. "Setiap tahun panen. Tapi belum tentu kualitas bagus. Semoga tahun depan masih tetap bagus," katanya.
Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo berkesempatan menutup festival durian di Desa Gempolan. Ia mengapresiasi festival durian yang diharapkan rutin digelar sekaligus mengangkat potensi desa setempat.
"Agrowisata di Karanganyar ini sangat potensial dan mampu memulihkan kondisi ekonomi saat pandemi covid-19," katanya.
Di penutupan festival itu, ia memborong durian sampai jutaan rupiah. Sebagian dibagikan ke masyarakat, sedangkan lainnya dikonsumsi pribadi dan ke kolega.