Pati, Gatra.com - Warga lokalisasi Lorok Indah (LI) Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengeluhkan kesulitan mencari pekerjaan pasca puluhan bangunan di kawasan tersebut diratakan dengan tanah, Kamis (3/2).

Hartomo, yang kesehariannya menjadi tukang ojek di kawasan prostitusi LI, mengaku mengalami kesulitan ekonomi pasca lokalisasi dikosongkan tahun lalu, hingga akhirnya digusur pada hari ini, Kamis (3/2).

"Awalnya ditutup dengan alasan PPKM, tahu-tahu dibongkar. Harusnya pembongkaran ini ada ganti rugi karena ini tanah hak milik. Sekarang saya nganggur, tidak dikasih solusi. Saya tukang ojek. Harapan saya dikasih kerjaan dari pemerintah," ujar warga Dukuh Bibis, Desa Margorejo itu.

Ia menyebutkan, kebanyakan pemilik lahan dan bangunan adalah warga Pati. Sementara untuk pendatang (wanita tuna susila) mayoritas kos di LI.

Dalam pandangan yang berbeda, Bupati Pati Haryanto mengatakan, mantan penghuni LI kebanyakan berasal dari luar daerah.

"Mantan penghuni, kebanyakan bukan warga Pati," jelasnya.

Terkait banyaknya warga yang mengeluh kehilangan mata pencaharian, ia berdalih telah melakukan mediasi dan sosialisasi berkenaan hal itu. Termasuk memberikan solusi terbaik.

"Sudah kita mediasi yang mau laundry kita kasih order 50 persen di hotel safin. Peternakan kita ada lahan, yang mau budidaya jamur juga kita ada. Yang mau jualan kita kasih tempat di Pragolo dan tempat lain yang memang layak dan tidak melanggar undang-undang. Kami sudah kasih surat itu. Kami sudah berusaha," bebernya.