Jakarta, Gatra.com – Juru Bicara Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, menyebut rata-rata tingkat keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit rujukan di tingkat nasional sekitar 13,89%. Provinsi DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi, yaitu mencapai 52%.
Sementara, BOR rumah sakit di Banten tercatat sebesar 22%, Jawa Barat 16% dan Bali 15%. Sebanyak 30 provinsi lainnya masih dapat mempertahankan BOR di bawah 10%.
“Pemerintah meningkatkan jumlah tempat tidur (bed) untuk pasien Covid-19 hingga total 10.996 bed di ruang isolasi dan ICU rujukan. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan pasien positif yang membutuhkan perawatan rumah sakit,” kata Wiku, Rabu (2/2).
Baca juga: Banyak Pemain Positif Covid-19, Seluruh Laga IBL Hari Ini Ditunda
Wiku menuturkan, pemerintah terus mengupayakan peningkatan kesembuhan bagi pasien Covid-19. Pemerintah juga memastikan tempat isolasi dan karantina yang mencukupi bagi pasien positif akibat transmisi lokal maupun pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Saat ini, ada total 7.894 bed di Wisma Atlet Kemayoran untuk PPLN bergejalan ringan dan sedang. Selain itu, juga terdapat 5.796 bed di Wisma Atlet Pademangan dan 1.566 bed di Rumah Susun Penggilingan untuk PPLN tanpa gejala.
“Kemudian, total ada 444 bed di enam rumah sakit rujukan untuk PPLN gejala berat. Di samping itu, terdapat 663 bed di enam hotel dan tempat isolasi terpusat untuk PPLN tanpa gejala dan gejala ringan,” imbuhnya. Baca juga: Pemkab Batang Mulai Vaksinasi Booster
Ia menambahkan, ada lebih dari 76 ribu tempat isolasi terpusat di seluruh Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menyediakan layanan telekonsultasi dan paket obat gratis untuk pasien positif yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Pasien dapat mengakses layanan tersebut lewat isoman.kemkes.go.id. Bagi warga yang punya keterbatasan akses internet dan telepon pintar bisa melaporkan kasus positif dan kontak erat kepada puskesmas setempat untuk diberikan pemeriksaan PCR gratis.