Cilacap, Gatra.com – Bupati Cilacap, Tatto Suwarto pamuji mengaku akan mengadopsi metode pengembangan hutan mangrove di Indramayu, Jawa Barat. Salah satunya adalah sekolah tematik Mangrove.
Tatto mengakui mendapat banyak ilmu dari kunjungan kerjanya di Indramayu. Salah satunya adalah sekolah tematik yang memanfaatkan mangrove sebagai media pembelajaran untuk siswa-siswi di Indramayu.
“Saya banyak belajar, yang saya terkesan sekali yaitu sekolah tematik. Sekolah tematik ini untuk menggagas anak-anak mencintai alam. Jika tidak mencintai, nanti hanya bisa bercerita tetapi tidak tau kegunaan dari mangrove,” kata Tatto dalam keteranganya, Kamis (3/2).
Dia juga meminta masyarakat untuk lebih mengetahui kegunaan dari pohon mangrove terutama masyarakat di daerah pesisir pantai seperti halnya di Kabupaten Cilacap. Bupati memberikan pesan kepada generasi muda untuk terus berinovasi dengan mencintai pohon Mangrove.
Dari kunjungannya tersebut, dia mengetahui bahwa mangrove ternyata bisa dibuat keripik, jus, kerupuk dan masih banyak. Menurut dia, ini adalah tantangan bagi anak muda untuk berkreasi dan berinovasi.
Dia juga menjelaskan, pelestarian mangrove ini akan lebih mudah jika masyarakat sudah mengetahui pemanfaatannya. Terlebih jika itu berkaitan dengan nilai ekonomi.
“Yang lebih penting lagi, masyarakat tidak akan bisa, tidak akan mau, diajak untuk menyelamatkan mangrove jika tidak tahu kegunaannya. Kuncinya yang pertama adalah mencintai terlebih dahulu,” jelas Tatto.
Diketahui, sebelumnya Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji hadiri Site Visit Program CSR Pengembangan Mangrove RU VI Balongan di Kawasan Ekowisata Mangrove Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu pada akhir Januari 2022 lalu. Bupati Cilacap bersama rombongan disambut langsung oleh Bupati Indramayu Agustina.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut General Manajer PT. Pertamina RU IV Cilacap Arief Budiyanto dan General Manajer PT. Pertamina RU VI Balongan Diandoro Arifian, serta Forkopimda Cilacap dan Indramayu.
Bupati Cilacap menyampaikan bahwa maksud dari kunjungannya ke Kabupaten Indramayu sebagai bahan studi terkait rencana pengembangan program hutan mangrove di Kabupaten Cilacap.
“Saya datang kesini bersama dengan Forkopimda, jadi di Cilacap sebetulnya sudah ada Hutan Mangrove bahkan lebih luas dan terdapat juga cemara laut. Tetapi satu hal kenapa harus ke Karangsong ? Saya ingin belajar. Bagaimana menyelamatkan dan memanfaatkan mangrove yang ada di Cilacap dan juga laut yang ada di Cilacap,” kata Tatto.