Jakarta, Gatra.com- Wali Kota Depok Mohammad Idris mengungkapkan adanya kendala soal Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR). Dia menyebut masih banyak birokrat-birokrat yang memang masih sangat doyan merokok.
Hal ini disampaikan Idris lewat Zoom dalam workshop daring bertema "Menguji Komitmen Perlindungan Anak dari Zat Adiktif" pada Rabu, (2/2).
Dia mengatakan ketika birokrat-birokrat tersebut berinteraksi dengan masyarakat dan menegur untuk menerapkan KTR misalnya di rumah ibadah, mereka selalu menyebut ada oknum di pemerintah yang juga merokok dan tidak menerapkan KTR. "Oh si Pulan yang jabatannya ini juga ngerokok juga kok pak, kenapa harus dilarang-larang?" tutur Idris sambil mencontohkan.
"Ini menjadi sesuatu kendala bagi kami," dia menambahkan. Tetapi, kata Idris, memang ada yang mereka tekankan tentang masalah ini. Pertama soal mindset atau pola pikir, seperti kenapa penting adanya KTR. "Ya ini mindset harus terbentuk," ujar dia.
Menurut Idris, mindset ini terbentuk dari pemahaman dan kesadaran. Pemahaman terkait manfaat dan ketidakmanfaatannya, serta bahayanya seperti apa. "Sadar bahwa kita adalah makhluk sosial dan kita tidak bisa hidup sendiri," ucap dia.
"Ya artinya, apa yang kita lakukan sangat terkait dengan lingkungan kita. Nah pemahaman dan kesadaran ini lah yang harus dan terus kita sosialisasi kepada masyarakat," kata Idris.