Home Hukum Soal Perda KTR, Bima Arya: Enggak Bisa Sembarangan Merokok

Soal Perda KTR, Bima Arya: Enggak Bisa Sembarangan Merokok

 

Jakarta, Gatra.com- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan yang paling menentukan dalam konteks penegakan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR) di kotanya, atau komitmen bersama terhadap perjuangan menyelamatkan anak-anak dari rokok adalah komitmen politik (political will).

Hal ini disampaikan dia lewat Zoom dalam workshop daring bertema "Menguji Komitmen Perlindungan Anak dari Zat Adiktif" pada Rabu, (2/2). "Saya sangat beruntung diwarisi iklim di Kota Bogor yang sangat kondusif terhadap ikhtiar kita untuk mengendalikan tembakau dan menyelamatkan anak-anak," ucap Bima.

Dia mengatakan terdapat Perda yang sudah disepakati bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor. Bima juga menyebut ada Perda untuk mengatur KTR itu dan ada Perda yang melarang iklan-iklan rokok.

Menurut dia, Perda tersebut dikeluarkan dengan komitmen yang berkesinambungan. Bukan saja di tingkat pemerintah, tetapi juga di tingkat warga. "Jadi, bagaimana setiap hari ambience atau suasana di Kota Bogor itu sangat kritis terhadap kemungkinan distribusi atau penjualan tembakau gitu," kata Bima.

Dia juga menuturkan bahwasanya Perda yang mengatur tentang KTR itu diawasi penerapannya melalui tim khusus. Seperti, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kejaksaan, Kepolisian, dan Pengadilan. "Jadi ada Tipiring [Tindak Pidana Ringan] begitu," ucap Bima.

"Jadi muter terus. Ada sedikit saja informasi tentang iklan rokok, penjualan rokok, sponsor rokok, yayasan yang terselubung, itu langsung masuk aduan dan pasti kami tertibkan," dia menambahkan.

Hal ini kata Bima agak mahal komitmen politiknya, yang ditopang oleh semua stakeholder atau pemangku kepentingan, semisal para pemuda, warga, masyarakat, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan lain-lain.

Di samping itu, dia menyebut setiap tahunnya mereka pasti melakukan berbagai macam effort atau upaya untuk terus mengingatkan tentang posisi mereka. Misalnya, ada event atau acara yang mereka lakukan bersama anak-anak muda seperti Free Smoke Generation dan ada kegiatan-kegiatan preventif lainnya. "Yang penting ambience-nya itu loh yang dibangun, sehingga enggak bisa sembarangan merokok masuk ke Kota Bogor," ujar Bima.

73