Yogyakarta, Gatra.com – Pemerintah Kota Yogyakarta memutuskan memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen. Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta meminta sekolah untuk aktif menerapkan protokol kesehatan.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan keputusan PTM 50 persen dimulai Rabu (2/2) sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 yang mulai meningkat, meski belum ditemukan kasus di sekolah di Kota Yogyakarta.
“Terlebih terhadap penyebaran varian Omicron. Kami ingin mengendalikan penyebaran dan penerapan protokol kesehatan lebih baik lagi. Harapan kami, sekolah lebih optimal dalam penerapan prokes,” kata Heroe saat dihubungi Gatra.com.
Lebih jauh, kebijakan tersebut juga bertujuan menjaga mobilitas anak didik yakni dengan melaksanakan pembelajaran di rumah. Mereka diharapkan tidak keluar rumah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Kebijakan ini akan berlaku sampai kondisi pandemi landai seperti awal Januari kemarin. Saat itu level Kota Yogya di angka 1-2. Jika memang sudah landai, maka PTM bisa dijalankan 100 persen,” jelasnya.
Adapun Sekretaris Daerah Pemda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan pihaknya belum akan mengambil kebijakan penerapan PTM 50 persen, meski saat ini terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 hingga 114 kasus kemarin.
“Melihat peningkatan yang nantinya menjadi deret ukur memang diperlukan penyikapan. Kita juga sudah mendapatkan laporan mengenai munculnya klaster sekolah,” katanya.
Karena itu, Aji meminta sekolah melalui satuan tugas penanganan Covid-19 melakukan evaluasi mengenai penerapan prokes guna mengurangi pertemuan di sekolah. Dirinya meminta sekolah untuk menerapkan PTM 50 persen atau jika bisa diperkecil lagi.
”Bisa jadi skema PTM dilakukan secara shift lagi, bisa pagi-sore, bisa satu hari. Kombinasi pembelajaran jarak jauh diberlakukan kembali,” ungkapnya.
Staf Bidang Akademik SMPN 6 Kota Yogyakarta Dwi Isnawati menceritakan surat edaran diterima pihaknya Selasa sore (1/2) dan langsung disampaikan ke warga sekolah tentang pemberlakuan PTM 50 persen.
“Mulai hari ini, pembelajaran kami sudah menyesuaikan kebijakan tersebut. Siswa kelas VII, VIII, dan IX kami minta bergantian masuk dengan menyesuaikan nomor induk dan tanggal,” katanya.
Karena hari ini tanggal genap, siswa dengan nomor induk genap yang masuk. Adapun besok saat tanggal ganjil, siswa bernomor induk ganjil yang ke sekolah.