Pekanbaru, Gatra.com - Kocek para petani kelapa sawit berkelembagaan dan sudah bermitra dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) setempat, bakal semakin tebal. Minimal dari hari ini hingga tanggal 8 Februari mendatang.
Soalnya harga Tandan Buah Segar (TBS) hasil penetapan harga Dinas Perkebunan (Disbun) Riau untuk periode 2-8 Februari 2022, naik lagi.
Untuk kelompok umur 10-20 tahun misalnya, naik Rp88,03. Kalau pekan lalu harga masih Rp3.533,81, periode pekan ini naik menjadi Rp3.621,84.
"Kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal, harga jual Crude Palm Oil (CPO) dan kernel beberapa perusahaan yang menjadi sumber data, naik," terang Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Defris Hatmaja, saat berbincang dengan Gatra.com, jelang siang tadi.
Harga jual CPO PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) V misalnya, naik sebesar Rp236,50/Kg dari harga pekan lalu. Begitu juga dengan Sinar Mas Group yang naik Rp220,45/Kg, Asian Agri naik Rp221,30/Kg.
"Kernel Asian Agri Group malah naik sebesar Rp745,00/Kg dari minggu lalu," ujar lelaki 41 tahun ini.
Kalau pengaruh eksternal kata Defris lantaran harga CPO memang kembali naik pada perdagangan pagi ini.
"Pada pekan lalu, harga CPO ditutup di MYR 5.633/ton. Harga ini naik 3,47% secara harian dan 61,26% secara tahunan (yoy)," terangnya.
Jika merujuk pada Refinitiv --- penyedia data pasar finansial dan infrastruktur global --- harga CPO pekan ini menjadi penguji titik resistance di angka MYR5.676/ton dan angka ini bisa naik ke target harga di kisaran MYR5.749-5.794/ton.
"Nah sekarang, harga CPO sudah melewati titik resistance itu dan mengkonfirmasi bahwa terjadi tren harga yang naik," kata ayah dua anak ini.
Tapi, kalau harga CPO menembus harga di bawah titik support di MYR5.608/ton, maka harga akan berpotensi turun lebih dalam ke rentang MYR 5.484-5.558/ton.
Hanya saja potensi turun ini kata Defris menjadi terbantahkan kalau merujuk pada omongan analis Reuters yang memprediksi harga CPO akan terus naik.
Kebijakan pembatasan ekspor yang dilakukan pemerintah Indonesia menjadi musabab tren itu. Maklum, masih data Reuters, Indonesia telah menjadi penyumbang sekitar 59% pasokan minyak sawit dunia.
"Ekonom Asia, Fred Neumann, bilang bahwa langkah pemerintah Indonesia membatasi ekspor energi telah membuat komoditas sawit melonjak lantaran importir bahan bakar, makanan, dan bahan manufaktur khawatir kebijakan itu akan mengganggu pasokan dunia," ujarnya.
Berikut hasil Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Provinsi Riau periode 2-8 Februari 2022.
Umur 3th (Rp 2.705,40);
Umur 4th (Rp 2.916,70);
Umur 5th (Rp 3.172,93);
Umur 6th (Rp 3.247,25);
Umur 7th (Rp 3.373,99);
Umur 8th (Rp 3.465,54);
Umur 9th (Rp 3.542,53);
Umur 10th-20th (Rp 3.621,84);
Umur 21th (Rp 3.476,11);
Umur 22th (Rp 3.459,61);
Umur 23th (Rp 3.445,86);
Umur 24th (Rp 3.308,38);
Umur 25th (Rp 3.232,76);
Indeks K: 91,91%
Harga CPO Rp14.959,19
Harga Kernel Rp12.618,00