Pati, Gatra.com - Habisnya masa izin kapal jaring tarik berkantong (dulu cantrang) untuk berlayar dan menangkap ikan, menyebabkan penumpukan kapal di pelabuhan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Penumpukan kapal ini, berpotensi menyebabkan kebakaran, mengingat kapal yang bersandar meningkat hingga 75% dibandingkan hari biasa.
Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Pati, Iptu Sutamto mengatakan, kapal di Juwana, lebih banyak dibandingkan kapal yang berada di Tegal, sehingga perlu adanya penataan kapal yang bersandar di pelabuhan. Agar hal yang tidak diinginkan tak terjadi.
"Untuk antisipasi kebakaran ini, jangan sampai terjadi seperti di Tegal, karena kapal di Juwana lebih banyak dari pada Tegal. Kalau terjadi kebakaran seperti di Tegal kita bakal kalang kabut. Maka saya imbau pemilik kapal, ABK, dan nahkoda sekiranya jangan sampai terjadi penumpukan parkir kapal," ujarnya, Selasa (1/2/2022).
Tidak hanya itu, patroli dan penyisiran juga terus digalakkan, terlebih kapal jaring tarik berkantong yang masa izinnya habis memang diminta berlabuh pemerintah, jika tidak ingin ditangkap oleh petugas kementerian kelautan dan perikanan (KKP). Padahal di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, kapal jenis ini cukup banyak jumlahnya.
Petugas Syahbandar Bajomulyo Juwana, Sumardi menyebut, hingga saat ini kapal yang baru bersandar berkisar 170 unit, naik sebesar 75 persen dari hari normal. Jumlah tersebut disinyalir bakal terus bertambah menyusul adanya kebijakan pemerintah demikian itu. Ia juga mengkhawatirkan potensi kebakaran menimpa pesisir pantai utara tersebut.
"Ini terjadi penumpukan sehingga sangat berpotensi terjadi kebakaran. Jadi ketika kapal yang masa izinnya habis diinstruksikan untuk segera pulang, sedikitnya kedatangan kapal sebanyak 170 lebih. Apa yang terjadi di Tegal, tidak terjadi di sini. Karena dulu-dulu kita sudah mengalami, semoga kita tidak mengalami lagi," bebernya.
Perwakilan Pemilik Kapal, Asmui mengatakan, untuk menghindari terjadinya kebakaran, masing-masing kapal di Juwana, dilakukan penjagaan. Hal ini sebagai antisipasi dini, terlebih Juwana pernah berkali-kali mengalami kebakaran hebat.
"Terimakasih kepada tim terpadu untuk mengantisipasi kebakaran kapal di Juwana. Semoga tidak terjadi kebakaran di Juwana. Dari pemilik kapal menyiapkan penjagaan di masing-masing kapal. Untuk perbaikan kapal kami disediakan dok sendiri di pelabuhan," katanya.