Tebo, Gatra.com – Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, terancam kekurangan 1.967 orang guru. Pasalnya, Pemerintah Pusat tengah membuat peraturan terkait pemberhentian semua tenaga honorer di lingkup pemerintah daerah (Pemda).
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis DikBud) Kabupaten Tebo, Sindi. "Jika honorer dihapus, untuk 310 sekolah negeri mulai TK sampai SMP [Tebo] bakal kekurangan guru," katanya.
Sindi menjelaskan, Kabupaten Tebo membutuhkan sebanyak 3.677 orang guru dan saat ini hanya memiliki 1.711 orang guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Sekarang ini didata Dapodik sudah cukup untuk kebutuhan guru bagi sekolah negeri yang ada di Kabupaten Tebo," ujarnya.
Menurutnya, sesuai data Dapodik, kebutuhan guru sekarang ini sudah cukup karena kekurangan tenaga pengajar tersebut terpenuhi oleh tenaga honorer, mulai dari honorer Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo, BOS hingga komite sekolah.
"Bayangkan lebih dari separo kebutuhan guru di kabupaten Tebo diisi oleh guru honorer sekarang ini," kata Sindi, kemudian merincikan bahwa Kabupaten Tebo untuk tahun 2022 ini masih kekurang guru ASN sebanyak 1.967 orang.
"Dengan rincian kekurang guru ASN sebanyak 1.858, ditambah guru yang memasuki pensiun ditahun 2022 ini sebanyak 109 orang, jadi total kekurang guru ASN ditahun 2022 ini sebanyak 1.967 orang, kita tunggu saja perkembangan rencana penghapusan honorer ini, sekarang nampaknya baru sebatas wacana, belum ada petunjuk resminya," Sindi menyamapikan.
Sementara itu, Bupati Tebo, Sukandar, saat dikonfirmasi menolak rencana penghapusan tenaga honorer tersebut.
"Kita daerah masih sangat membutuhkan tenaga honorer tersebut, terutama guru," ujar Sukandar.