Jakarta, Gatra.com – Perusahaan EdTech, CoLearn, menyampaikan telah mendapat dana tambahan atu suntikan sebesar US$17 juta sebagai bagian dari pendanaan lanjutan Seri A dari TNB Aura, KTB Network, dan Binus Group, dengan partisipasi dari investor lama AWI, Surge Sequoia Capital India, GSV Ventures, AC Ventures, Leo Capital, dan January Capital.
Co-Founder & CEO CoLearn, Abhay Saboo, dalam keterangan pers yang diterima pada Senin (31/1), menyampaikan, dana tambahan sejumlah US$17 juta tersebut merupakan investasi perdana bagi universitas terkemuka di Indonesia, Binus Group yang turut bergabung sebagai mitra strategis CoLearn.
Pendanaan kali ini menjadikan CoLearn memiliki total dana sebesar US$34 juta yang akan dipakai untuk memperkuat basis pengguna berbayarnya di Indonesia.
“Sejak meluncurkan CoLearn, kami sangat fokus menciptakan produk yang disukai pengguna,” ujar Abhay.
Menurutnya, CoLearn tidak hanya membantu pelajar membangun fondasi yang kuat dalam mata pelajaran science, technology, engineering & mathematic (STEM), tetapi juga menghasilkan dampak langsung karena lebih dari 80% dari pelajar yang berlangganan telah melihat peningkatan pada nilai mereka.
Dengan Net Promoter Score (NPS) konsisten lebih dari 70 untuk live classes dan 90%+ traffic organik dari fitur Tanya, lanjut dia, bantuan pekerjaan rumah yang didukung oleh AI. “Kami secara aktif berupaya mengubah pola pikir mengenai bimbingan belajar online, dengan penawaran kami yang memadukan AI dan interaktivitas.”
Founding Partner TNB Aura mengatakan, Vicknesh R Pillay, mengatakan, dengan pendekatan unik tim dalam mengatasi kesenjangan pendidikan jenjang SD sampai SMA, dan motivasi yang tak tergoyahkan, CoLearn memiliki kombinasi langka untuk menjadi startup ikonik berikutnya dari Indonesia.
Senior Managing Director KTB Network, Amy Yeh, menambahkan, ketangguhan yang telah ditunjukkan CoLearn selama pandemi merupakan bukti kekuatan dan kemampuan tim untuk menavigasi lanskap EdTech yang selalu berubah. Fokus tajam tim dalam memberikan pengalaman kelas live terbaik dengan cepat mendapatkan kepercayaan dari murid dan orang tua.
“Tanya, fitur pemecahan masalah berbasis AI yang membantu pekerjaan rumah, mengatasi masalah utama dan karena itu telah menjadi bagian integral dari kehidupan murid di Indonesia,” ujarnya.
Adapun Managing Director BINUS Group, Lawrence Wibisono, menyampaikan, sejalan dengan visi Binus, yakni membina dan memberdayakan masyarakat dalam membangun dan melayani bangsa, pihaknya selalu berkomitmen untuk menegakkan pembangunan pendidikan.
“Melalui CoLearn, kami berharap dapat terus menemukan dan memberdayakan para pemimpin masa depan untuk membangun perusahaan yang luar biasa dan berkontribusi kepada masyarakat,” katanya.
Pada tahun 2018, CoLearn memulai dari bisnis luring (offline) dan beralih ke model hybrid. Saat pandemi Covid-19 pada tahun 2020, CoLearn bertransisi menjadi platform yang sepenuhnya daring (online) dan mampu mengatasi tantangan dan kendala bimbingan belajar luring.
Saat ini, CoLearn memiliki lebih dari 4,8 juta pengguna dan 90% di antaranya diperoleh secara organik. Kelas Live CoLearn telah memberikan solusi pembelajaran daring yang sangat efektif, dibuktikan oleh skor NPS lebih dari 70+ dan tingkat kehadiran murid di kelas yang lebih dari 70%.
Adapun Tanya, fitur pencari solusi soal berbasis AI, menerima lebih dari 10 juta pertanyaan setiap bulan, mencocokkan pertanyaan murid dengan lebih dari 500.000 video tutorial yang menguraikan konsep-konsep penting.
Seri pendanaan baru ini akan membantu memperkuat brand presence CoLearn dan fitur Kelas Live berbasis komunitas (cohort-based). Platform ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar murid-muridnya, lebih dari 80% nilai mereka di sekolah naik sejak belajar dengan CoLearn.
Sebagai satu-satunya pemain edtech berbasis komunitas (cohort-based), CoLearn berfokus untuk menarik guru yang cerdas dan peduli pada pendidikan untuk membangun fondasi Kelas Live yang lebih kuat.
Sebelum mendapatkan US$17 juta, CoLearn mengumpulkan US$10 juta dalam pendanaan Seri A dari investor terkemuka Alpha Wave Incubation, GSV Ventures yang berfokus pada edtech dan investor awal, Surge dan AC Ventures dari Sequoia Capital India. CoLearn ditampilkan di antara Top Startup Indonesia di LinkedIn, 2021.