Jakarta, Gatra.com – Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) baru saja merilis temuan survei mengenai pelecehan seksual selama pandemi Covid-19 pada Senin (31/1).
Salah satu temuan survei tersebut menunjukkan siapa saja yang menjadi pelaku pelecehan seksual selama pandemi. Dari respons sebanyak 3.037 responden, guru/dosen dan tenaga kesehatan (nakes) ada di antara nama-nama itu.
Walau begitu, guru/dosen dan nakes bukanlah terduga pelaku di posisi teratas. Pelaku pelecehan seksual terbanyak di ruang publik selama pandemi menurut survei tersebut adalah orang tak dikenal.
“Paling banyak itu sebenarnya adalah orang yang tidak dikenal karena memang ruang publik itu adalah ruang di mana kita bertemu orang yang kita enggak kenal, khususnya di media sosial atau secara online, banyak interaksi yang terjadi itu kita enggak kenal dengan orang-orang tersebut,” ujar Program Director Jakarta Feminist, Anindya Restuviani, dalam konferensi pers daring.
Secara rinci, sebanyak 2.454 responden menyebut bahwa orang tak dikenal merupakan pelaku pelecehan seksual. Teman disebut sebagai pelaku oleh sebanyak 669 responden. Lalu, kolega/teman kerja (332), penyedia jasa transportasi (295), tetangga (223), anggota keluarga (216), guru/dosen (134), dan tenaga kesehatan (44).
“Ini yang lumayan miris. Ketika melihat ada guru atau dosen dengan angka yang lumayan tinggi 134 dan tenaga kesehatan yang ternyata malah melakukan pelecehan seksual di ruang publik itu sebetulnya sangat mengkhawatirkan,” kata Anindya.