Pati, Gatra.com - Bulutangkis atau badminton, merupakan olahraga andalan yang sampai saat ini mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Meski begitu fasilitas yang memadai, belum begitu banyak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sehingga dikhawatirkan terputusnya generasi baru dalam olahraga ini, khususnya di wilayah kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
Pemilik Sky Badminton Hall Pati, Azizul Fajri mengatakan, iklim berolahraga tidak akan mudah tanpa adanya fasilitas pendukung yang sesuai standar. Padahal satu dari sekian faktor pendukung terciptanya atlet unggul adalah lingkungan.
"Saya mempunyai mimpi untuk melahirkan bibit atlet dari daerah kelahiran saya yakni di Kabupaten Pati, khususnya di Desa Gabus. Maka lahirlah lapangan ini, yang saya beri nama Sky Badminton Hall," ujarnya, Minggu (30/1).
Pria kelahiran 1986 yang menggandrungi badminton sejak belia ini, mengaku prihatin dengan masih minimnya ketersediaan fasilitas penunjang. Padahal, antusiasme masyarakat akan badminton sangat tinggi. Kemasyuran badminton juga tak lekang, di mana dalam Olimpiade Tokyo 2020 silam, satu-satunya medali emas Indonesia diperoleh dari badminton.
"Harapannya tentu bisa memberikan semangat baru untuk lingkungan sekitar sekitar Gabus. Dan adik-adik kita, gairah berolahraga bisa meningkat tentunya," tutur pria yang akrab disapa Azis itu.
Sky Badminton Hall Pati yang berada di sekitar kawasan pusat kuliner (Puser) Gabus itu, disebutnya memiliki fasilitas dengan standar nasional. Mulai dari karpet lantai, pencahayaan, ventilasi semua diperhatikan seksama. Tujuannya satu untuk memunculkan bibit atlet profesional dari daerah.
"Di lapangan ini, saya siapkan dengan karpet dan fasilitas yang terbaik. Saya jamin kualitas dan fasilitas di sini sudah standar nasional. Dan Mudah-mudahan bisa membuat adik-adik ini bermain dengan nyaman," imbuhnya.
Meski belum lama diresmikan, tetapi antusiasme masyarakat akan olahraga ini nampak kuat. Terbukti dengan penuhnya tiga lapangan di Sky Badminton Hall Pati.
"Jadi, hall ini mempunyai program kerja, selain membentuk akademi, membuat turnamen per periode, entah tiga atau enam bulanan yang nanti kita kumpulkan PB di sekitar Pati untuk silaturahmi dan mabar untuk mempererat hubungan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Pati. Dan meningkatkan kualitas bermain," bebernya.