Tegal, Gatra.com - Belasan kapal nelayan tak bisa diselamatkan saat terjadi kebakaran di kawasan Pelabuhan Pelindo, Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (29/1). Kerugian diperkirakan mencapai puluhan miliar.
Tokoh nelayan Kota Tegal dan salah seorang pemilik kapal yang terbakar, Tambari mengatakan, saat kobaran api meluas, kolam pelabuhan dalam kondisi penuh. Sebagian kapal yang bersandar tengah mengurus perizinan melaut yang prosesnya lambat.
"Ada yang sedang mengurus perizinan melaut karena kemarin kan kapal-kapal eks-cantrang yang sudah melaut diminta putar balik untuk urus izin dulu, sehingga kondisi kapal memang numpuk, padat dan rapat. Keluar masuk sulit. Jadi mestinya yang bersandar diselesaikan izinnya, yang sedang melaut jangan disuruh putar balik dulu," katanya, Sabtu (29/1).
Menurut dia, selain kapal eks cantrang yang sedang mengurus proses perizinan peralihan alat tangkap ke jaring tarik berkantong agar bisa melaut. Kapal yang terbakar merupakan kapal jenis purse seine, dan cumi. Dia menyebut kerugian satu kapal yang terbakar berkisar Rp5-7 miliar.
"Kalau dikalikan jumlah kapal yang terbakar, kerugian bisa sampai puluhan miliar," ujar Tambari.
Tambari berharap ada solusi agar kejadian serupa tidak kembali terjadi. Apalagi kejadian itu juga bukan kali pertama terjadi.
"Musibah ini bukan pertama kalinya. Sudah kesekian kali. Jadi harus ada solusinya. Kalau sudah begini siapa yang bertanggungjawab. Rata-rata kapal kayu tidak ada asuransinya, jadi kerugian yang nanggung ya pemiliknya," tandasnya.
Pengurus kapal lainnya yang terbakar, Dedi mengatakan, saat terbakar, kapal sedang persiapan untuk berangkat melaut kembali setelah sekitar dua pekan bersandar. "Mau berangkat lagi sekitar satu minggu lagi. Sudah persiapan solar, perbekalan," ujarnya.
Dedi juga menyebut kerugian satu kapal yang terbakar mencapai miliaran rupiah. Apalagi jika sudah ada perbekalan untuk melaut. "Kerugian satu kapal banyak. Miliaran," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat terjadi di Pelabuhan Pelindo, Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (29/1). Selain belasan kapal ludes terbakar, satu orang terluka dalam kejadian ini.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Titik api diketahui pertama kali muncul di salah satu kapal yang sedang bersandar di kolam pelabuhan. Kobaran kemudian dengan cepat membesar dan merembet ke kapal-kapal lain karena kondisinya yang berdempetan.
Asap tebal berwarna hitam tampak membubung tinggi dari kejauhan karena besarnya kobaran api yang membakar belasan kapal jenis purse seine, cumi dan cantrang.
Mobil pemadam kebakaran dari Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes serta satu mobil water cannon dikerahkan dan hilir mudik ke lokasi untuk memadamkan api. Namun kendala akses, serta adanya bahan-bahan yang mudah terbakar dan BBM di kapal membuat Si Jago Merah sulit dijinakkan.
Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat mengatakan, titik api diduga pertama kali muncul dari salah satu kapal yang sedang bersandar dan mengalami masalah pada bagian kelistrikan.
"Kebakaran mulai terjadi pukul 04.30 WIB. Ada satu kapal bermasalah pada kelistrikannya, menimbulkan percikan api dan kemudian terjadi kebakaran. Padatnya jumlah kapal membuat api cepat merembet," ujar Rahmad di lokasi kejadian.
Menurut Rahmad, ada 13 kapal yang terbakar dari hasil pendataan sementara. Kapal dengan berbagai jenis alat tangkap itu tak bisa diselamatkan karena cepatnya kobaran api membesar.
"Kita berupaya keras melokalisir kapal yang terbakar agar tidak menyebar ke kapal lain. Di sini juga ada pemukiman. Kesulitannya karena lokasi kolam yang sempit, sementara jumlah kapal yang bersandar ada ratusan," ujarnya.