Home Sumbagsel PLTP Rantau Dedap di Sumsel Telan Dana Rp10 Triliun, Kini Beroperasi Komersial

PLTP Rantau Dedap di Sumsel Telan Dana Rp10 Triliun, Kini Beroperasi Komersial

Palembang, Gatra.com - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) telah beroperasi secara komersial. Proyek PLTP berkapasitas 91,2 MW tersebut menelan dana sebesar Rp10 triliun.

 

Direktur Eksekutif PT. Supreme Energy Rantau Dedap, Nisriyanto mengatakan jika pembangunan proyek PLTP di Kabupaten Muara Enim, Lahat dan Kota Pagaralam telah selesai. Bahkan, kini sudah beroperasi secara komersial dan dapat menyalurkan listrik sebesar 91,2 MW ke PT. Perusahaan Litrik Negara (PLN) melalui gardu induk Lumut Balai, selanjutnya masuk ke jaringan utama PLN di Kabupaten Lahat.

 

“Ya, Alhamdulilah pada akhir tahun lalu, tepatnya pada 26 Desember 2021 lalu itu sudah beroperasi secara komersial,” ujarnya saat melaporkan perkembangan kegiatan Proyek PLTP Rantau Dedap Kapasitas 91,2 MW di Ruang Tamu Gubernur Sumsel, Jumat (28/1).

 

Menurutnya, untuk pembangunan PLTP tersebut menelan dana yang cukup besar senilai Rp10 triliun lebih. “Membangun 91,2 MW itu lebih dari Rp10 triliun. Ini komitmen kami untuk mengembangkan teknologi pembangkitan yang ramah lingkungan, serta mewujudkan panas bumi di Sumsel,” katanya.

 

PLTP itu akan disalurkan ke PLN yang terkoneksi dari Utara ke Selatan itu melewati Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dengan daya 275 KV dan itu disalurkan ke gardu induk Lumut Balai 150 KV,. Kemudian disalurkan ke jalur yang terkoneksi sehingga alirannya bisa kemana-mana terutama di daerah sekitar.

 

“Kapasitas 91,2 MW itu punya jalur yang ada di dalam gardu induk dan akan disalurkan ke daerah Muara Enim, Lahat dan Pagaralam. Sisanya akan masuk yang ke koneksi tadi sebesar 275 KV,” ujarnya.

 

Hadirnya PLTP itu, lanjutnya, dapat medukung tersedianya listrik di Bumi Sriwijaya. Sehingga ini akan mendukung kegiatan dan industri lainnya. Salah satunya dimanfaatkan untuk kendaraan listrik.

 

Pembangunan PLTP tersebut memang dipilih wilayah yang berada di daerah pengunungan dengan ketinggian 2.000 hingga 2.600 mdpl. “Karena yang kita cari itu adalah uap panas. Bahkan sudah kita lakukan studi dari 2012 lalu dan kita berkesimpulan lokasinya di daerah Muaraenim, Lahat dan Pagaralam yang sangat tepat,” katanya.

 

Sementara peresmiannya nanti, pihaknya menjadwalkan akan dilakukan pada Maret 2022 mendatang dengan mengundang Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Jadi, Pak Menteri nanti kita sesuaikan dengan jadwalnya,” ujarnya.

 

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengaku bangga dengan hadirnya PLTP di wilayahnya. Keberadaan dari PLTU tersebut tentunya menjadi salah satu bentuk dukungannya dari PT. Supreme Energy menuju Sumsel yang menerapkan energi baru terbarukan (EBT).

 

“Prinsipnya, ini memperkuat komitmen kita (Sumsel) menuju energi baru terbarukan,” ujarnya.

 

Deru juga berpesan kepada PT. Supreme Energy untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan alam di wilayah itu, termasuk kelestarian hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS). “Nah, kelestarian alam di sana saya minta harus terjaga. Ini juga komitmen kita dalam menjaga kelesatrian alam,” katanya.

 

Bukan cuma itu, sambungnya, dengan hadirnya PT. Supreme Energy Rantau Dedap akan memberikan kontribusi dalam mengurangi angka pengangguran di Sumsel dengan menyerap tenaga kerja lokal. “Ya, saya ingin PT. Supreme Energi dapat rekrut tenaga kerja lokal di sana,” katanya.

1507