Karanganyar, Gatra.com - Salah satu biro umrah terbesar di Soloraya, Samira Travel dari PT Samira Ali Wisata mencatat 1.200 jemaah bakal diberangkatkan ke Tanah Suci pada 8 Februari 2022 mendatang sampai akhir ramadan nanti.
Perwakilan Samira Travel, Daryono mengatakan perusahaannya akhirnya mendapat jadwal pemberangkatan pada tahun ini.
"Tiap perusahaan travel memiliki daftar berangkat berlainan dan jemaah yang berlainan pula. Dari kami, jemaah tidak juga asal Karanganyar tapi Soloraya.
Mulai 8 Februari nanti di satu pesawat scope nasional. Kemudian tanggal 13 dari jemaah Jabodetabek 1 pesawat penuh lalu tanggal 21 Februari jemaah dari Surabaya.
Semua dipusatkan pemberangkatan ke Tanah Suci dari Soetta," katanya kepada Gatra.com, Kamis (27/1).
Ia menyebut jemaah umrah Soloraya yang berjumlah 415 orang akan diberangkatkan dalam tiga kloter. Di masa pandemi, mereka membutuhkan waktu sampai 21 hari berumrah, dari normalnya hanya sembilan sampai 10 hari.
"Sebenarnya syarat umrah enggak rumit. Hanya saja butuh waktu untuk karantina. Sebelum berangkat, karantina dulu sehari di asrama. Lalu karantina di Madinah tiga hari. Pulangnya ke Tanah Air karantina lagi tujuh hari," katanya.
Masa karantina membuat ongkos perjalanan umrah membengkak.
Daryono mengatakan paket madjool yang ditawarkan perusahaannya paling diminati. Paket hemat ini berisi layanan berbagi kamar dua sampai empat orang dalam satu kamar hotel.
"Paket madjool Rp31 juta per orang. Masih ada tambahan lagi biaya untuk PCR," katanya.
Sebagai pembanding, biaya umrah sebelum pandemi Rp20-an juta.
"Umrahnya sama harganya. Kenaikan biaya untuk kebutuhan karantina," katanya.
Ia menyebut para jemaah yang akan diberangkatkan umrah sudah mendaftar sejak tahun 2019 dan 2020.
Sementara itu, Kantor Kemenag Jawa Tengah, Mustain Ahmad mengingatkan jemaah untuk tetap taat menjalankan prosedur umrah di masa Pandemi Covid-19. Jemaah juga wajib patuh protokol kesehatan (prokes). Prosedural yang dijalani di Tanah Suci, itu menentukan kebijakan Arab Saudi terhadap jemaah Indonesia.
“Jemaah maupun pemandunya untuk umroh harus prokes. Tolong dijaga betul. Peraturan juga dipatuhi dengan penuh integritas. Umrah kali ini kesempatan kita menunjukan bahwa Indonesia siap memberangkatkan ibadah umrah maupun haji,” katanya kepada awak media di Karanganyar, Jateng, Kamis (27/1).
“Untuk haji dan umrah, semuanya one gate policy di Jakarta. Kami hanya mendorong agar persyaratan jangan tercecer. Paling penting prokes. Jangan sampai terpapar,” katanya.
Mengenai haji, Mustain optimis pemerintah mampu memberangkatkan para jemaah ke Tanah Suci. Ia berpesan agar jemaah menyiapkan dokumen.
“Yang berangkat prioritas adalah dari kloter tahun 2020. Dokumen yang sudah kedaluwarsa, mohon diperbarui. Terdapat tiga skenario. Berangkat penuh, pembatasan jumlah atau pengurangan sekian persen dan penundaan. Tentu kita berharap berangkat full. Jika jadi berangkat, dimulai Juni mendatang untuk kloter awal,” katanya.
Diketahui, Arab Saudi membuka keran kedatangan jemaah umrah dunia. Termasuk dari Indonesia. Guna menunjukkan kesiapan Indonesia, maka seluruh jemaah tak boleh abai.
Segala hal yang dipersyaratkan harus dipenuhi, terutama skrining kesehatan. Dalam hal ini, biro pemberangkatan ibadah umrah juga menanggung konsekuensi apabila jemaahnya melanggar.