Kebumen, Gatra.com – Sejumlah pedagang tampaknya senang pasca pernyataan 'perang' melawan pungli dan dicopotnya Kepala Pasar Tumenggungan oleh Bupati Kebumen, Jawa Tengah, Arif Sugiyanto. Senangnya para pedagang karena tak lagi harus memberikan 'setoran' pada oknum-oknum yang bukan petugas pasar.
Salah seorang pedagang pasar, Tini (50), mengaku sangat senang dan menyampaikan terima kasihnya pada Bupati Arif yang berani dan tegas membersihkan praktik pungli di Tumenggungan.
"Terima kasih Pak Bupati, kami merasa bangga. Kami ini pedagang kecil mau jual pisang saja harus bayar Rp2,5 juta. Setelah ditiadakan (pungli) kami bersyukur baner. Kami di sini hanya jualan pisang untuk sekadar cari makan, tapi kami disuruh bayar ini, itu," ujarnya gembira, Kamis (27/1).
Setiap hari, perempuan setengah baya itu berjualan pisang hanya mengambil untung Rp500 dari setiap sisir pisang. Ia berjualan beralaskan tikar.
Setiap hari Tini disuruh membayar Rp2.000, dan setiap tahun ia dan pedagang lain bakal ditarik lagi uang Rp1 juta.
"Alhamdulillah sekarang pungutan nggak ada. Kemarin sempat ada kabar mau ditarik Rp1 juta pertahun. Tapi kami nggak mau, pedagang nggak mau, menolak. Kami keberatan dan mau demo," jelasnya.
Pedagang lain, Wahyu (45) yang setiap hari berjualan sayuran juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, sejak pemberitaan tentang pungli mencuat minggu lalu. Saat ini di pasar pagi tidak ada lagi pungutan liar. Pedagang merasakan manfaat dari kebijakan pemerintah.
"Alhamdulillah sekarang sudah tidak lagi tarikan. Kami mewakili para pedagang menyampaikan terima kasih kepada Pak Bupati dan pemerintah. Pedagang sekarang lebih terasa nyaman," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Arif langsung bertindak cepat menanggapi dugaan pungli di Pasar Tumenggungan. Salah satunya dengan mencopot kepala pasar beserta pegawainya yang ASN dan menggantikannya dengan yang baru.