Jakarta, Gatra.com- Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Balitbang Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang meluncurkan Alquran terjemahan bahasa Palembang di Kampus Jakabaring. Rabu, (26/1).
Rektor UIN Raden Fatah, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si mengatakan sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam, UIN Raden Fatah Palembang memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam menanamkan dan menumbuhkembangan nilai serta pewarisan nilai-nilai budaya Palembang khususnya bebaso Palembang.
“Upaya pemertahanan kecintaan bahasa daerah dan merawat kearifan lokal diantaranya yang dilakukan adalah menerjemahkan Alquran dalam bahasa Palembang dan memasukkan bahasa Palembang sebagai muatan lokal di sekolah nantinya,” ujar Prof. Nyayu dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/1).
Ketua Panitia Lokal Penerjemah Alquran ke dalam bahasa Palembang, Dr. Alfi Julizun Azwar, M.Ag mengatakan bahwa proses penerjemahan telah berlangsung selama dua tahun. Yakni dari tahun 2018 sampai hingga proses validasi di tahun 2019 silam.
Lebih lanjut Dr. Alfi menjelaskan, terjemahan Alquran ini telah melalui beberapa tahapan, di antaranya penerjemahan, workshop pembahasan draf awal, workshop pembahasan draf akhir, dan workshop validasi.
“Semua proses tahapan itu dilakukan untuk menerima masukan dari berbagai unsur baik itu pakar tafsir, ahli bahasa dan budayawan Palembang,” ungkap Dr. Alfi.
Hal senada juga diungkapkan oleh salatsatu tim penerjemah sekaligus validator, Dr. Hj. Zuhdiyah, menurutnya sebelum diluncurkan oleh Menteri Agama RI, panitia telah melakukan serangkaian acara workshop.
“Upaya yang dilakukan tim penerjemah al- Quran dalam bebaso Palembang adalah wujud dari membangkitkan kembali bahasa daerah ini ke permukaan, di tengah- tengah krisis identitas daerah,” ujar Dekan Fakultas Psikologi UIN Raden Fatah tersebut.