Kendal, Gatra.com - Relokasi pedagang eks Pasar Weleri ke Terminal Bahurekso menyisakan sejumlah permasalahan. Di tempat relokasi yang berada di Terminal Bahurekso Kendal, masih banyak lapak dan los yang belum ditempati.
Selain permasalahan tersebut, jam operasional pasar yang tidak sesuai kesepakatan sebelumnya juga menjadi masalah yang butuh dicarikan solusinya.
Diketahui, pedagang yang enggan menempati pasar relokasi banyak menggelar dagangannya di tempat yang tidak semestinya peruntukannya. Seperti di Pasar Longopan, pasar desa yang tak jauh dari Pasar Weleri yang terbakar setahun lalu.
Untuk mencari titik temu dari permasalahan demi permasalahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal mengundang sejumlah pihak terkait di ruang Paringgitan Setda Kendal, untuk duduk bersama.
Pertemuan dipimpin oleh Sekda Kendal Moh Toha, dan dihadiri Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal, Arsiati Rosyada beserta jajaran, Camat Weleri, Forkopimcam Gemuh, Paguyuban Pedagang Pasar Weleri dan Pedagang Sayur, UPTD Pasar Weleri,;Para Koordinator Pasar Bahurekso dan Pimpinan CV Semangka Jaya.
Sekda Kendal Moh Toha menyampaikan, pertemuan dilakukan untuk menyatukan pandangan dan mencari soluisi bersama, agar permasalahan segera terselesaikan. "Kami selaku pemerintah daerah, ingin mengetahui duduk persoalan sebenarnya dan ingin membantu mencari jalan keluar yang baik. Tentunya harapan kami semua bisa berjalan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Kendal," katanya, Selasa (25/1).
Sementara itu salah seorang pedagang, Sutarmi mengaku, kondisi pedagang di Pasar Relokasi Bahurekso sangat memperihatinkan. Sampai saat ini, pembeli masih jarang yang masuk dan berbelanja di sana.
"Para pembeli itu sekarang lebih memilih belanja di Pasar Longopan Weleri dan enggan ke Pasar Relokasi. Karena di sana memang pasar untuk kulakan. Sehingga harganya lebih murah dan sayurannya masih fresh atau segar," ungkapnya.
Sutarmi dan para pedagang di Pasar Relokasi Bahurekso berharap kepada pemerintah melalui dinas terkait untuk menertibkan para pedagang eks Pasar Weleri yang berjualan di pasar Longopan.
Menanggapi sejumlah permasalahan tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, pihaknya akan membuat kesepakatan bersama terkait sanksi yang akan diterima pedagang, yang tidak mau menempati relokasi
Bentuk sanksi kepada kepada pedagang yang tidak mau menempati Pasar Relokasi Bahurekso Weleri dan berjualan di Pasar Longopan, nantinya tidak akan mendapatkan hak kios atau tempat di Pasar Weleri yang akan dibangun.
"Jadi ini usulan-usulan dari pedagang-pedagang itu sendiri kepada kami salah satunya pedagang yang jualan di Longopan Weleri itu harus ditertibkan. Dan ini tentu harus dituangkan dalam kesepakatan bersama," kata Ferinando.
Untuk itu, Pemkab Kendal akan segera menindaklanjuti dengan menerbitkan surat keputusan yang akan diberikan kepada pedagang terkait keputusan relokasi.
"Selanjutnya, pemerintah akan menerbitkan surat keputusan, bahwa nantinya para pedagang yang kita tempatkan di pasar yang dibangun, adalah pedagang yang menempati relokasi," jelas Ferinando.
Sementara itu, Perwakilan dari CV Semangka Jaya selaku pengelola parkir Pasar Relokasi di Terminal Bahurekso, Miskam mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan yang akan diambil Pemerintah Kabupaten Kendal, terkait penanganan pedagang yang berjualan di luar pasar relokasi.
"Ya kalau kami kan urusannya terkait perpakiran saja. Jadi kami tidak mau masuk ke ranah pengaturan pedagang. Yang terpenting bagi kami, Pasar Relokasi di Terminal Bahurekso ini bisa ramai, sehingga meningkatkan pendapatan kami," ungkapnya.