Jakarta, Gatra.com - Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu kandidat terkuat yang dipilih oleh mayoritas warga Nahdliyin pada pada Pilpres 2024 mendatang.
Hal tersebut tercermin dari hasil survei yang dilakukan oleh Riset Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) yang menempatkan Erick Thohir di tiga besar calon Presiden (Capres) yang akan dipilih oleh warga NU.
Direktur Eksekutif CSIIS Mohammad Sholeh Basyari mengatakan dari hasil survei terdapat tiga nama yang masuk dalam tiga besar Capres pilihan warga NU, yaitu Erick Thohir, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Dari survei itu, di Jawa Tengah terdapat nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Erick Thohir. Di Jawa Barat ada nama Ridwan Kamil, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Di Banten, nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Erick Thohir mengemuka. Sedangkan di Lampung, Erick Thohir, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo mendominasi.
"Masuknya Erick Thohir dalam tiga besar survei, menunjukkan pendekatannya kepada komunitas NU yang cukup efektif," kata Sholeh dalam paparannya kepada wartawan, Rabu (26/1).
Hal lain yang mengejutkan dalam survei itu adalah, kemunculan nama anak Presiden Indonesia ke-empat Abdurahman Wahid alias Gus Dur, Yeni Wahid yang mampu mengalahkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Saifullah Yusuf yang sekarang menjabat Wali Kota Pasuruan.
"Saya ingin warga NU untuk memilih nama-nama politisi ini sebagai Capres pada Pilpres 2024 tak lepas dari kebijakan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang ingin menghidupkan kembali pemikiran Gus Dur," bebernya.
Diketahui, jejak pendapat CSIIS ini dilakukan serentak dibeberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Lampung yakni Kota Probolinggo, Pasuruan, Malang. Yogyakarta, Rembang, Magelang, Tasikmalaya, Cirebon, Pandeglang dan Lampung Tengah. Survei semi riset dilakukan pada 7 Januari 2022, dengan wawancara mendalam.
Wawancara dilakukan secara tidak langsung. Responden yang merupakan santri pondok pesantren (dilakukan setelah selesai shalat Jumat), tidak dalam posisi mengetahui bahwa dia tengah diambil datanya.
Sampel dipilih secara purposive, yang dimaksudkan untuk mendapatkan orisinalitas data dari responden, dan dihindari kemungkinan melebar.
Model ini adalah adaptasi dari exit poll, yang diambil dari pemilih setelah keluar dari bilik suara. Exit prayer adalah data diambil setelah responden keluar dari masjid, usai shalat Jumat.