Moskow, Gatra.com - Rusia pada hari Selasa (25/1) menambahkan nama kritikus Kremlin yang kini dipenjara, Alexei Navalny ke dalam daftar "teroris dan ekstremis,". Keputusan itu dikeluarkan pihak berwenang untuk menekan tindakan keras terhadap oposisi.

Kantor berita AFP, Selasa (25/1) melaporkan, Navalny dan beberapa rekannya, termasuk ajudan utama Lyubov Sobol, muncul pada hari Selasa di daftar database individu terlarang yang disusun Layanan Federal untuk Pemantauan Keuangan (Rosfinmonitoring) Rusia.

Menurut Yayasan Anti-Korupsi Navalny, yang sudah dinyatakan ekstremis dan ditutup tahun lalu, itu sembilan sekutu Navalny lainnya masuk dalam tambahan daftar tersebut.

Keputusan itu menempatkan mereka setara dengan kelompok nasionalis sayap kanan, dan organisasi teroris asing, termasuk Taliban dan ISIS.

Awal bulan ini, dua pembantu penting lainnya dari politisi oposisi juga masuk dalam daftar tambahan.

Tahun lalu, pemerintah Rusia menyatakan sikap kerasnya bagi mereka yang perbedaan pendapat, termasuk memenjarakan kritikus utama Presiden Vladimir Putin, Navalny, pada Januari lalu dan pelarangan organisasi politiknya.

Hampir semua sekutu utamanya, telah meninggalkan negara itu.

Navalny, lawan paling vokal Putin, telah berada di penjara sejak kembali ke Moskow pada Januari 2021, sepulangnya dari Jerman, pasca sembuhnya dari serangan keracunan yag dituduhkan dilakukan agen saraf Kremlin.