Jakarta, Gatra.com – Seiring dengan peningkatan kasus COVID-19 yang signifikan termasuk dari varian Omicron, maka Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mendorong serta merekomendasikan agar masyarakat segera menjalani vaksinasi secara lengkap. Mereka juga menganjurkan seluruh masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Dilansir dari press release yang diperoleh Gatra.com pada Senin, (24/1) Ketua Umum PDPI Agus Dwi Susanto mengatakan semua pihak harus waspada dan mengetahui gejala COVID-19 varian Omicron. Di mana keluhan klinis terbanyak dari varian tersebut adalah batuk kering, nyeri tenggorok, tenggorokan gatal (keluhan tersering).
Selain itu, kata Agus, ada yang merasa kelelahan atau mudah lelah, hidung tersumbat atau pilek, demam, nyeri kepala. Gejala lainnya, namun jarang terjadi adalah mual, muntah, sesak napas, demam, dan diare.
“Gejala varian ini terkesan ringan, namun terdapat berbagai data yang menyebutkan bahwa gejala dapat menjadi berat seperti demam tinggi dan sesak napas berat pada kelompok lanjut usia [lansia], kelompok masyarakat dengan komorbiditas [penyakit kronik lainnya], dan anak-anak. Sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit,” terang dia. “Untuk itu, sehingga perlu kewaspadaan khusus untuk ketiga kelompok ini,” imbuh Agus.
Jika ada yang mengalami gejala-gejala tersebut, ujar dia, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan terdekat. Juga melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah, memperketat dan tetap disiplin pada prokes, mengonsumsi vitamin, mencukupi kebutuhan gizi, memperbanyak istirahat, serta tidak menunda-nunda untuk memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
“Setiap individu masyarakat diharapkan mampu menjadi agen edukasi tentang COVID-19 terkait varian Omicron, gejala dan keluhan, cara pencegahan, dan tata cara isolasi mandiri,” kata Agus.
Untuk pemerintah, Agus mengatakan PDPI merekomendasikan agar pemerintah dapat memaksimalkan aktivitas Testing, Tracing, dan Treatment (3T), segera mengejar target cakupan vaksinasi primer dan booster atau dosis lanjutan, serta memetakan dan mempersiapkan tempat-tempat isolasi terpusat.
“Masyarakat diharapkan tetap waspada, namun tidak panik terhadap COVID-19 varian Omicron,” tutur dia.