Sibolga, Gatra.com- Empat warga luka luka akibat sebuah ledakan yang terjadi di sebuah tangkahan, tempat pendaratan ikan, di Jalan KH Ahmad Dahlan, Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), Senin (24/1) sekira pukul 09.30 WIB.
Keempat korban, yakni Niatman Sibuea, 51 tahun, Hasan Basri Lubis, 66 tahun, Rusli, 48 tahun, dan Wasaraini Aulia, 18 tahun. Sementara 14 Kepala Keluarga (KK) yang berada dekat dengan tangkahan terpaksa diungsikan ke tempat aman karena rumah mereka mengalami kerusakan akibat dampak ledakan.
Asrul Tanjung, salah seorang dari keluarga korban, yang menjabat sebagai Ketua Kelompok Nelayan Kecil di Kota Sibolga saat berada di lokasi kejadian, menduga sumber ledakan berasal dari "bom ikan rakitan" yang disimpan di dalam gudang. Hal itu dilihat Asrul dari kondisi gudang yang hancur berantakan.
"Kami berharap agar aparat penegak hukum di daerah ini segera memberhentikan operasional seluruh kapal pembom ikan yang ada di Kota Sibolga ini. Begitu juga dengan kapal-kapal lainnya, seperti kapal pukat ikan (PI) dan trawl. Bila tidak, kami akan sikat," ujar Asrul.
Asrul mengaku, prihatin dengan peristiwa itu. Sebab pihaknya kata dia, selama ini sudah capek memberantas keberadaan kapal-kapal perusak lingkungan laut tersebut. Namun, kapal-kapal perusak lingkungan tersebut masih saja tetap eksis beroperasi, seperti tidak tersentuh.
"Jadi, itu lah harapan kami dari masyarakat. Apalagi apa yang kita khawatirkan, meledak di tempat kita," tukasnya.
Sementara itu, Lurah Pancuran Bambu, Ramdani Amri menyebutkan, ledakan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Namun Ramdani belum dapat memastikan ledakan tersebut berasal dari mana.
"Untuk ke 14 KK yang terdampak ledakan itu sendiri, telah kita ungsikan ke gedung Akademi Komunitas Negeri (AKN) Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan (STIP) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Sibolga di Panomboman, Kelurahan Sibolga Ilir, Kecamatan Sibolga Utara," tutur Ramdani.
Begitu juga pihak kepolisian dari Polres Sibolga belum dapat memastikan sumber ledakan berasal dari mana. Melalui juru bicaranya, Iptu R Sormin, selaku Kasi Humas, mengatakan, bahwa untuk memastikan sumber ledakan itu, pihak kepolisian dari Polres Sibolga sudah menghubungi pihak Polda Sumut untuk melakukan penyidikan atas peristiwa itu.
"Artinya, kita dari pihak kepolisian, khususnya Polres Sibolga masih melakukan penyidikan atas peristiwa itu," ucap Sormin.
Sementara itu, beredar informasi, bahwa Kapoldasu, Irjend Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, langsung terbang dari Medan dengan menaiki helikopter. Begitu juga informasi yang menyebutkan bahwa personil Detasemen Khusus (Densus) 88/Anti Teror (AT) juga kabarnya sudah berada di lokasi kejadian guna turut membantu penyidikan karena mengingat peristiwa terorisme pernah terjadi di kota itu.
Kemudian, dua dari empat korban luka-luka yang awalnya dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Sibolga, kabarnya sudah diperbolehkan pulang. Keduanya atas nama Rusli 48, dan Wasaraini Aulia, 18.
Sementara itu, untuk 14 KK yang terdampak ledakan, sembilan KK di antaranya, atas nama R Tambunan, 38,
Iswadi Gunawan Simamora, 32, Wasno Saprianto, 48, Pahmi Marbun, 60, Zamzimas, 64, Muhammad Yohanan, 60, Yohannes Yamebaha, 40, Hendrik 38, dan Rudiansyah Hutapea, 35.
13 dari 14 KK ini berada di dalam satu rumah yang memiki sembilan pintu. Status mereka adalah pengontrak. Sementara satu KK lainnya berada di rumah terpisah, namun masih satu dinding dengan rumah yang dihuni ke 13 KK tersebut.