Praha, Gatra.com – Menteri Kesehatan Republik Ceko yang baru, Vlastimil Válek, punya pandangan lain mengenai kewajiban warganya untuk disuntik vaksin Covid-19. Ia menilai vaksinasi sebagai pepesan kosong.
“Saya mengira bahwa kewajiban vaksinasi Covid-19 memang omong kosong sejak awal,” kata Válek melalui akun Twitter pribadinya, Rabu, (19/1/2022).
Hal tersebut kemudian dipastikan oleh Perdana Menteri Republik Ceko, Petr Fiala. Koalisi pemerintahan kanan-tengah yang baru menjabat ini sudah sejak lama menyangsikan kewajiban vaksinasi bagi warga negara itu.
“Kami tidak melihat adanya alasan untuk wajib vaksinasi. Kami tidak ingin memperparah polarisasi,” kata Fiala, seperti dikutip The Independent, Jumat, (21/1/2022).
Kewajiban vaksinasi memang sempat membelah persepsi warga negara itu. Aksi demonstrasi yang dinamakan “Open Czechia” bahkan sempat melayangkan protes terhadap pemerintahan lama yang dipimpin Andrej Babis.
Demonstrasi tersebut meminta agar pemerintah membiarkan warga negara memilih keputusan sendiri untuk divaksinasi atau tidak karena, menurut mereka, itulah yang dikatakan oleh para ahli. Dalam pandangan mereka, pemerintah yang lama memelintirnya menjadi wajib vaksin bagi warga yang ketentuannya disebut belum begitu jelas.
Akan tetapi, dibatalkannya wajib vaksin tersebut kini menjadi ironi karena sekarang ini Republik Ceko sedang menghadapi kenaikan jumlah kasus Covid-19. Pada Kamis lalu, Kemenkes negara itu melaporkan ada sebanyak 28.469 kasus positif baru.
Angka itu adalah yang terbesar bagi Ceko selama pandemi melanda dan dua kali lipat lebih besar dari angka positif di hari yang sama sepekan sebelumnya yang hanya mencapai sekitar 12.371 kasus. Varian Omicron disebut menjadi biang keladinya.
Walau demikian, Válek ingin mengubah peraturan yang dibuat oleh pemerintah sebelumnya. Ia ingin membatalkan kewajiban vaksinasi bagi warganya. “Walau vaksinasi merupakan senjata paling efektif untuk mengatasi situasi yang ada sekarang, kami tidak akan memaksa semua orang unutk melakukannya,” tegas Válek.