Jakarta, Gatra.com– Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebut ada tiga tantangan utama yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Tantangan kesatu adalah minimnya pengalaman dan pengetahuan. Kemudian, UMKM Indonesia juga menghadapi keterbatasan akses jaringan usaha (networking) serta tantangan pendanaan.
“Kita harus bersama-sama membantu para UMKM untuk mengatasi ketiga tantangan tersebut,” tutur Lutfi saat memberi sambutan di konferensi pers ‘Final Diplomat Success Challenge (DSC) ke-12, Jumat (21/1).
Saat ini, kata Lutfi, pemerintah telah menjalankan perangkat kebijakan yang mendorong UMKM agar dapat meningkatkan inovasi dan masuk ke platform digital. Pemerintah juga berkolaborasi dengan BUMN perbankan guna memastikan akses keuangan yang inklusif untuk para UMKM.
Menurut Lutfi, UMKM butuh ekosistem kewirausahaan yang tepat supaya bisa memperluas jaringan dan akses pasar. Dia pun mengapresiasi peran DSC sebagai salah satu wadah bagi pelaku UMKM mempersiapkan diri dan meningkatkan daya saing di pasar domestik, bahkan global.
Lutfi menyatakan, Indonesia memiliki potensi kewirausahaan yang besar. Hal ini salah satunya tampak dari jumlah UMKM yang mencapai 64 juta. Bahkan, sektor UMKM menyumbang lebih dari 61% produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
“UMKM juga berkontribusi sebesar 97% dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Karena itu, peran UMKM dalam pemulihan ekonomi nasional ke depan menjadi sangat penting dan perlu didukung oleh seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.
Direktur Utama Wismilak, Ronald Walla, mengatakan bahwa kegiatan ‘Diplomat Success Challenge’ (DSC) merupakan komitmen Wismilak untuk menghasilkan wirausahawan dengan pengetahuan inovatif dan siap berkompetisi menjadi bagian rantai pasok global.
“Selain itu, DSC juga terus berupaya menyelaraskan konsep program dengan prinsip tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Misi besar ini sedang kami upayakan bersama guna memastikan peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya,” katanya.
Ronald menambahkan, DSC turut membekali para wirausahawan dengan nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga, mereka bisa menjadi wirausahawan tangguh, berkarakter Indonesia, dan jadi kebanggaan bangsa.